Sunday, May 22, 2005

Piknik ke Königssee

Sabtu kemarin, tanggal 21 Mei, kami beserta rombongan pengajian Muslim Muenchen pergi ke Königssee. Suatu danau yang letaknya masih di Bavaria. Kami semua berkumpul di stasiun utama dan bersama-sama berangkat dengan kereta.

Setelah menghabiskan waktu kira-kira 3,5 jam sampailah kita ke tempat tujuan. Königssee terhitung danau yang tidak terlalu besar, panjangnya kira-kira 8 km dan kedalamannya sekitar 2 meter. Namun meski tidak terlampau besar danaunya cantik sekali. Dikelilingi oleh pegunungan Alpen dan konon disinilah sumber air bersih yang bisa disalurkan ke rumah-rumah untuk langsung diminum.

Image hosted by Photobucket.com

Untuk menikmati danau kita bersama-sama naik kapal yang juga dipandu oleh seorang guide. Dinding-dinding bukit di danau memunculkan echo atau gema yyang sempurna. Seorang guide mencoba untuk memainkan terompetnya, dan setiap rangkaian nada yang keluar diikuti dengan echo yang bagus, jadi kedengarannya bersahut-sahutan.

Image hosted by Photobucket.com

Sepanjang danau pemandangannya indah dan penuh pohon-pohon cemara khas hutan-hutan subtropis. Meski musim dingin sudah lewat, puncak-puncak pegunungan Alpen terlihat masih diselimuti salju. Bahkan ada sebagian salju yang meluncur turun di sela-sela bebatuan sehingga nampak dari jauh seperti air terjun.

Kami tiba di salah satu sisi danau yang bernama Obersee. Di sini dilanjutkan jalan kaki untuk menikmati pemandangan bukit. Namun saat itu hari sedang terik sekali dan jarang sekali ada pohon besar di dekat jalan. Kami mesti menapaki kaki bukit untuk menggapai pohon terdekat. Di bawah pohon kami beramai-ramai menggelar tikar untuk melepas lelah sambil membuka perbekalan. Tapi olala..banyak sekali serangga-serangga semacam laron kecil-kecil di bawah pohon. Kami sekeluarga berusaha untuk bertahan tetap makan di tempat itu. Ada beberapa keluarga yang menjauhi pohon dan makan di tempat lain tanpa perlindungan pohon dan langsung di bawah terik matahari. Untung saja mereka membawa payung jadi bisa sedikit terlindung dari sengatan matahari langsung.

Setelah jalan lagi sampai ke pinggir danau, mama dan adna bermain-main sebentar di air. Sayangnya karena harus mengejar perahu berikutnya kami harus meninggalkan tempat. Sebagian rombongan harus balik lagi ke dermaga perahu dan sebagian yang lain melakukan hiking.

Sepulangnya kami sempat mampir di St Bartholomo yang menarik karena ada bangunan berkubah lucu. Oiya di salah satu bukit yang bernama Berchtesgaden ada vilanya Hittler. JAdi jaman itu Hitler sering menerima tamu-tamunya disana.




Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com


Meski rasanya belum cukup puas bermain-main, namun rasanya terobati juga kekangenan ini untuk sesekali menikmati alam apalagi beramai-ramai. Ada temen bilang jadi inget studi tour jaman sekolah dulu.

Kami pulang dari lokasi sekitar jam 6-sore dan tiba di Muenchen lagi sekitar pukul setengah sembilan malam.

Ultah Ayah

Sebenarnya Ulang tahun ayah sudah tanggal 19 Mei yang lalu. Tapi baru sekarang deh nulisnya.Pagi-pagi mama dan adna memberikan selamat kepada Ayah. Meski belum ada kadonya tapi mama dan Adna memberikan coklat dengan hiasan patung kecil. Moga dengan bertambahnya usia Ayah makin mantap memasuki tahap-tahap kematangan pribadi maupun spiritualnya, Amin.

Image hosted by Photobucket.com

Malamnya mama membuat makan malam bersama dengan Om Prio,Tante Ninuk,dan Om Ahya. Biasa hanya nasi kuning, kering tempe, ayam goreng,dan telur dadar. Mama baru pulang dari kampus jam setengah 6 sore, jadi gak bisa bikin macam-macam. Apalagi cake ultah...hehheh klo yang ini memang mama masih belum Pe'De' untuk nyuguh tamu-tamu. Dan emang belum pernah nyoba bikin. Paling baru lihat-lihat Tante Ninuk bikin black forest.

Image hosted by Photobucket.com

Tuesday, May 17, 2005

Horee...Ayah pulang..!

Tanggal 16 Mei kemaren Ayah pulang dari Indonesia. Adna, Mama, Tante Ninuk, Om Prio, Om Ahya juga Om Ridwan pergi menjemput Ayah.

Pesawat Ayah tiba di Bandara Munich jam 12.20 waktu setempat. Kami semua lega dan senang sekali Ayah telah hadir kembali di tengah-tengah kita dengan selamat. Adna semula masih malu-malu dengan ayah. Baru setelah beberapa lama Adna mau nyenggol-nyenggol ayah.

Sampai di rumah langsung deh si Ayah buka kopernya. Ada banyak oleh-oleh dari keluarga di Jakarta buat kami dan juga buat Tante Ninuk.

Makasih tak terkira pada Eyang Putri dan Eyang Kakung di Mampang yang udah ngasih Adna banyak sekali seperti baju, boneka, cincin, dan juga buku-buku cerita lucu. Mama juga berterimakasih sekali pada Eyang atas oleh-olehnya.

Selain itu ada juga oleh-oleh dari Bude Wiwin, Bude Uut dan Bude Arni di Jagakarsa. Makasih sekali kerudungnya bagus-bagus dan baju daster Dora nikolodeonnya juga lucu, lagi musim katanya di Jakarta.

Eyang Anna dan Eyang Mimin, terimakasih sekali juga oleh-oleh bajunya.

Ayah memang bisa membawa 40 kg dari Indonesia. Kopernya yang masuk bagasi sih cuma boleh 25kg tapi yang dimasukkan ke kabin untung bisa sampai 15 kg. Kasihan tapi ayah, tangannya sampai sekarang masih pegel-pegel bawa dua tas ke kabin.

Lucunya saking senengnya kita buka-buka koper, mama sampai lupa sedang memanasi minyak yang sedianya hendak menggoreng pommes frittes permintaan si Adna. Kita sibuk ngobrol di ruang tamu, tiba-tiba ada asap putih dari jendela. Mama kira tetangga yang lagi grillen di taman. Tapi pas dilihat lewat jendela keluar gak ada siapa-siapa. Dan ketika masuk ke dapur astaghfirullah!.....asep dari wajan udah mengepul dan ruangan dapur sampai gak kelihatan saking tebalnya asap. Langsung mama matiin kompornya. DAn gak lama kemudian muncul suara alarm keras sekali. Ternyata setiap rumah di depannya dipasang sensor asap, untuk jaga-jaga jika terjadi kebakaran. Dan asap dari dapur kita itu menyalakan sensor.

Tetangga-tetangga keluar semua. Waduh mama panik sekali, apalagi takutnya pemadam kebakaran datang. Tetangga-tetangga juga menanyakan apa penyebabnya. Setelah saya jelaskan mereka mengerti. Alarm baru berhenti berbunyi ketika ada seseorang tetangga yang berusaha mengambil dan mematikan switchnya.

Wuih.....trauma deh. Mama jadi lemes banget. Dan untuk sementara ini jadi takut masak. untung Ayah bawa sedikit rendang dan kering tempe dari Indonesia. Sementara ini makan itu saja yah....

Tuesday, May 10, 2005

sudah sembuh

Alhamdulillah setelah dari hari kamis lalu hingga hari minggu Adna mencret-mencret terus namun berangsur-angsur frekuensinya menurun dari semula setiap 30 menit sekali menjadi sejam sekali, 2 jam sekali, 3 jam lalu sampai normal. Kasihannya Adna menderita sekali karena pantatnya merah-merah. Akhirnya mama membiarkan Adna tanpa pampers, dan menyediakan pispot di ruang tengah. Karena kalau ke kamar mandi butuh waktu jalan beberapa menit sedangkan dengan di pispot itu adna bisa segera BAB.

Mama bingung sekali bagaimana mau mencebok Adna karena Adna nangis-nangis terus kalau bagian pantatnya disentuh. AKhirnya cebok hanya dengan menyemprotkan air dengan shower agak lama. Untuk proses ngeringinnya menggunakan hair drier.Dan alhamdulillah lukanya juga berangsur-angsur membaik.

Namun Adna masih susah nahan pipis. Dia pipis dimana saja dan dalam posisi apa saja. Padahal kan di karpet dan terkadang digunakan untuk sholat. Untung saja pipisnya tidak begitu banyak yang berceceran. Jadi dengan membasuh dua kali dengan air bersih semoga najisnya sudah hilang dan cepat kembali kering.

Tadinya mau diteruskan dengan toilet training total, namun masih urung. Selain cuaca masih dingin-dingin juga perjalanan Adna ke Kindergaten yang satu jam di kendaraan umum tentu saja menjadi halangan yang cukup berat. Adna pasti pipis di sela-sela waktu itu....atau mamanya aja yang enggan mencoba.

Untuk Tante-tante, makasih doanya yah. Adna sekarang sudah ke sekolah lagi. Moga Adna tetap sehat yah Tante....S

Friday, May 06, 2005

Sakit mencret

Sudah beberapa hari ini Mama menemui ee-nya adna lebih lunak dari biasanya. Terkadang seperti disertai lendir. Tapi frekuensinya masih normal, sehari sekali. Mama hanya berpikir mungkin hari ini Adna makan sesuatu yang lunak di sekolah. Adna memang penggemar sup di sekolah dan sup disana terkadang seperti bubur ber-cream.

Kemarin mulai meningkat frekuensi ee-nya. Hampir satu jam sekali. Kasihan sekali, karena poponya (pantat) Adna jadi kemerah merahan dan tentu saja perih. Sehingga tiap kali dibersihkan Adna kontan nangis menjerit-jerit.

Hari ini mama membawa Adna ke dokter anak. Saat Adna hendak diperiksa ternyata Adna juga sudah ee. Kebetulan, jadi dokternya bisa lihat langsung. Ibu dokter Heinrich-Weber memberitahu kalau Adna terkena virus. VIrus ini gak mesti lewat makanan bisa juga dari udara.

Adna diberi obat Lacteol berbentuk bubuk yang mesti diminum 3 kali sehari. Katanya obat tersebut adalah obat alamiah dimana mengandung bakteri asam susu. Mungkin biar si virusnya dimakan bakteri hihhi!jadi obatnya bersifat biologis bukan chemis.

Naja, moga Adna cepat sembuh deh...!

Tuesday, May 03, 2005

Weekend berdua



Sudah empat hari ini Adna dan mama berdua saja. Sabtu dan minggu kemarin adalah weekend pertama tanpa ayah. Kebetulan memang cuaca sedang cerah malah udara jadi panas banget. Temperatur memang sudah seperti sommer sekitar 20-an derajat.

Sabtu lalu Mama dan Adna pergi ke rumah Tante Tutik. Gak disangka ternyata disana berkumpul juga keluarga-keluarga yang lain. Apalagi ternyata Tante Tutik masak mie ayam malang dan ayam goreng. Belum lagi para ibu-ibu yang datang bawa makanan juga ada tempe mendoan, kue sus, dan bolu pandan. Wah...wah...jadi gak enak nih gak bawa apa-apa. Abis mama sangka cuma kita berdua aja yang datang. Lumayan ngobrol sana sini jadi tidak begitu kesepian, Adna juga main bareng Mbak Wida, Mbak Arin, Mbak Anita, dan Hilmi.

Hari Minggu kita sepeda-sepedaan ke sungai Isar. Sungai ini yang jadi maskot kota Munich. Orang banyak sekali di sana. Mereka grillen atau sekedar duduk-duduk. Adna turun ke sungai mainan air. Tentu saja kita memilih bagian air yang sangat dangkal. Tapi airnya dingin banget. Mama lihat ada anak yang pake sepatu boot. Wah ide bagus juga, jadi anak-anak bisa leluasa main di sungai karena kakinya tidak kedinginan dan juga tidak sakit karena banyak batu-batunya. Sayang gak bawa kamera, ternyata batterainya kebawa ayah ke jakarta.

Tapi Adna ternyata gak bisa menyembunyikan kekangenannya ke ayah menjelang tidur. Makanya Adna suka main-main sampai malam dan pas mama suruh tidur adna bilang gak mau nanti adna sedih. Biasanya memang kita selalu tidur bertiga bareng. Jadi sekarang tiap mau tidur Adna nangis dulu sambil bilang...papa....papa...!.Atau kalau gak nangis malam-malam jam 12-an kebangun dan gelisah...tidurnya jadi lasak kesana kemari.

Rencananya mau ngitung ala mbak Shafiyya, tapi karena masih lama takutnya Adna malah tambah bingung....hehhe nanti saja kalau udah deket-deket waktu ayah pulang.