Sunday, March 27, 2005

Liburan oster

Dari Hari Jumat sampai dengan Senin adalah tanggal merah berkaitan dengan oster. Lama sekali yah, tapi kita tidak kemana-mana alias memillih untuk tetap tinggal di rumah. Kebetulan keluarga Ulat Kecil (Masha-Ra) datang berkunjung ke rumah. Masha sudah kangen pengin main dengan Adna, dan begitu juga sebaliknya.

Asyiknya main bertiga...

Image hosted by Photobucket.com

Adna dan Masha bermain-main sepanjang hari. Hari jumat dan sabtu kebetulan udara agak cerah, jadi mereka bisa bermain-main di halaman rumah. Keesokan harinya Adna, Masha, Mama, dan Tante Echa juga adek Rangga pergi ke kino untuk nonton Robots. Ini adalah pertamakali bagi Adna masuk ke kino. Pertama-tama Adna takut sekali karena ruangan digelapin. Padahal Adna tidur saja gak suka gelap total. Apalagi disusul dengan suara di awal film yang bergemuruh. Adna hampir menjerit-jerit sambil mencengkeram erat tangan Mama. Tapi Mama selalu menjelaskan kepada Adna bahwa hal itu tak perlu ditakutkan.

Setelah beberapa saat kemudian, film kartun yang cukup menarik itu mulai memikat Adna. Adna tidak takut lagi. Apalagi kalau ada yang lucu-lucu. Namun karena filmnya berbahasa Inggris jadi kemungkinan sulit bagi adna untuk menangkap jalan ceritanya oleh karena itu mama beberapakali harus menjelaskan.

Pulang dari Kino Adna dan Masha minta mandi bareng di bath tub

Image hosted by Photobucket.com

Sayangnya hari Minggu mereka sudah ingin pulang. Padahal Masha dan Adna masih pengin main bareng lebih lama.

Tchussss....!

Image hosted by Photobucket.com

Wednesday, March 23, 2005

Oster di sekolah Adna

Kemarin di sekolah Adna diadakan acara Osterkaffe. Orang tua juga diundang untuk hadir. Oster sendiri sebetulnya ada kaitannya dengan salah satu perayaan keagamaan mayoritas orang-orang di jerman. Namun menurut keterangan salah seorang kolega yang berasal dari jerman pula lama kelamaan oster hanya sekedar suatu kegiatan rutin biasa menyambut datangnya musim semi. Biasanya selalu disimbolkan dengan telur dan kelinci. Telur yang merupakan simbol kesuburan menandakan suatu harapan bahwa setelah musim dingin yang panjang dimana semua tumbuhan berguguran daunnya akan tumbuh dan subur kembali seperti sediakala. Sedangkan kelinci memang banyak berhamburan dari sarangnya di musim ini. Sehingga memang sangat cocok untuk menjadi maskot.

Pertama acara tersebut diawali dengan makan bersama. Makanan yang tersaji jangan dibayangkan seperti acara di Indonesia yang serba 'wah', disini hanya makan roti baquet atau roti vollkorn (kecoklatan) dengan butter dan kresse (sejenis tanaman kecil-kecil) ditambah tentu saja telur rebus. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan mencari telur. Berhubung anak-anak masih terlalu kecil sehingga tak mengerti petunjuk sang guru. Padahal telur-telur itu sudah diletakkan di mangkuk kertas beserta mainan ayam-ayaman dan sebungkus biskuit kelinci dan diletakkan di bawah tanaman yang gundul daunnya sehingga mudah sekali terlihat. Anak-anak ternyata cuek-cuek saja baru ketika para orang tua berteriak-teriak gemas menyuruh si anak mengambil salah satu mangkuk tadi, anak-anak dengan sigap mengambilnya. Setelahnya anak-anak makan kembali telur beserta biskuit dan kemudian dilanjutkan dengan bermain bebas.



Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com





Perjalanan ke Bremen dan Hannover

Waktu itu sedang ada pameran CEBIT di Hannover dari tanggal 10-16 Maret. Ayah berminat sekali untuk melihat pameran Informasi Technology (IT) kelas dunia itu. Rupanya Tante ninuk dan Om Prio juga tertarik untuk melihat jadi kami berlima pergi bareng ke sana.

Tanggal 11 Maret atau jumat pagi, kami naik kereta ICE ke Bremen untuk bermalam di rumah keluarga Wijaya. Mereka dulu pernah tinggal di Muenchen selama om Wijaya sekolah Doktor di TU-Muenchen. Berhubung beliau mendapat kesempatan berkerja di Airbus jadi sekeluarga pindah ke Bremen. Warga muenchen bener-bener kehilangan sosok cerianya Bude Efi Wijaya apalagi kalau pas pengajian biasanya beliau ini yang selalu membuat suasana menjadi segar. Pakde Wijaya juga sering meramaikan acara-acara panggung lebaran dengan petikan gitarnya atau pencetan keyboardnya yang benar-benar enak di telinga. Sampai di Bremen sudah menjelang sore, senangnya bertemu lagi dengan keluarga Wijaya. Mas Fachri sudah kelihatan lebih besar. Adna langsung bisa bermain-main sama mas Fachri bahkan kadang sok akrab. Dulu memang sewaktu Adna masih kecil, kalau tidak salah sekitar umur setahun-an pernah beberapakali dititipkan ke Bude Efi karena mama harus pergi ke dokter gigi di dekat rumah Kel.Wijaya. Dari sini tak terhingga terimakasih mama kepada Bude yang sudah demikian sabar menjaga adna. Mungkin Adna masih merasa familiar dengan Mas Fachri sehingga tidak sungkan-sungkan lagi untuk bermain. Padahal biasanya Adna butuh beberapa saat untuk orientasi lingkungan jika pergi ke suasana baru.

Image hosted by Photobucket.com

Keesokan harinya, kami pergi ke Hannover dengan kereta Regional Express selama 1 jam 20 menit. Pamerannya benar-benar besar dan megah. Kami masuk pukul 12.00 dan keluar pukul 20.00 dan ternyata itu baru 25% dari keseluruhan. Pameran meliputi Business Process, Communication, dan Digital Equipment and Systems. Ayah sangat tertarik untuk memperhatikan sektor Business Process-nya. Di sana kita bisa melihat bagaimana pengaturan dokument dan solusi penyimpanannya secara lebih canggih. Juga pengembangan sistem software dan sistem administrasi. Mama hanya melihat-lihat secara keseluruhan dan tidak terlalu detail. Mungkin akan lebih menarik kalau mengajak orang yang benar-benar mengenal dunia IT sehingga bisa lebih menjelaskan sejauh mana kemajuan langkah yang dicapai pada produk-produk yang dipamerkan. Namun secara keseluruhan memang pameran ini dibuat dengan benar-benar serius, pengaturan transportasi baik itu kereta dari luar kota maupun bus-bus di areal pameran sangat baik. Tak lupa broschur dan juga koran-koran jurnal harian pameran yang memberikan informasi highlight dapat mudah diperoleh. Selain stand-stand perusahaan jerman juga banyak yang dari negara lain. Untung saja negara-negara Islam juga banyak yang ikut seperti Iran, Malaysia dan Pakistan sehingga tersedia Musholla dan kita tak kesulitan mencari tempat sholat.



Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com


Cuaca saat itu sayangnya tak mendukung. Hujan deras disertai angin dan juga hagel terus menerus mengguyur hingga keesokan harinya. Kami pulang lagi ke Muenchen hari Minggu siang. Maaf untuk Tante Ari kami belum bisa mengunjungi Shafiyya-Ibrahim di Hamburg. Moga masih ada kesempatan lain. Sebelum berangkat kami berjalan-jalan di kota tuanya Bremen. Cantik sekali, sayangnya foto-foto kota tua ada di kamera biasa bukan digital jadi belum bisa di upload segera.

Kereta yang menuju Muenchen penuh sesak. Untung karena kami membawa Adna maka bisa mendapat jatah duduk di Kinderabteil. Ruang Kinderabteil benar-benar nyaman dan Adna bisa main sepuas-puasnya tentu saja dengan anak-anak kecil lainnya.

Sunday, March 06, 2005

Flohmarkt (Pasar barang second)+

Sabtu kemarin Adna, mama, dan tante Ninuk pergi ke kinderflohmarkt deket rumahnya Tante Ninuk. Mama memang sudah kangen sama flohmarkt, abis rasanya udah lama belum kesana lagi. Memang kinderflohmarkt datangnya musiman, biasanya menjelang musim gugur dan menjelang musim semi.

Mama udah kebayang pengen beliin kartu-kartu permainan, buku-buku leksikon, bandolino, atau sesuatu yang mungkin lebih 'edukatif'. Tapi sayangnya tempat kinderflohmarkt itu tidak banyak menjual barang-barang yang mama maksud tadi. Kalaupun ada kelihatan sudah sangat lama dan tidak menarik. Eh si Adna seperti biasa malah asyik main-mainin kinderküche set di flohmarkt itu. Memang Adna selalu tertarik untuk mainin itu. Kalau pergi ke Kaufhof bagian mainan anak-anak meski udah berkali-kali, selalu dia ke kinderküche yang lagi dipajang. Sampai kadang mama malu sama mbak-mbak penjaga.

Yah sudah, daripada nggak dapet apa-apa akhirnya mama mengalah untuk membelikan kinderküche. Ini dia Adna lagi mainin kinderküchenya.....

Image hosted by Photobucket.com

Friday, March 04, 2005

Susah makan dan kindergarten

Sudah beberapa hari ini Adna susah sekali makan. Dia hanya mau makan fusili rebus dan pommes frites. Fusilinya dimakan begitu saja tanpa saus paling cuma mau dikasih garam aja. Makan pommesnya kadang mau pake saus tomat tapi gak mau pake sosis. Nasi lagi gak mau sama sekali. Dulu masih suka nasi dengan telur ceplok dan sup, tapi sekarang lagi bener-bener gak mau. Untung Adna masih suka minum susu coklatnya...

Oiya, alhamdulillah Adna sudah dapet tempat di Kindergarten yang memang mama idamkan. Tinggal di tengah kota besar seperti Muenchen memang harus pasang kuda-kuda untuk mendapatkan tempat di Kiga. Maklum jumlah anak-anaknya banyak sedangkan tempat yang tersedia terbatas. Sehingga tak heran banyak para ibu yang mendaftarkan anak-anaknya ke Kiga tepat anak itu berulangtahun yang ke-2 . Waktu itu mama masih bingung mau mendaftarkan Adna dimana, di deket kampus mama atau sekitar rumah. Sampai ketika kesibukan menerpa akhirnya baru daftar sejak Adna umur 2,5 tahun sampai kira-kira 3 minggu yang lalu. Mama sudah mendaftar 4 Kiga untuk memperbesar kemungkinan mendapatkan tempat. Bahkan ada kiga yang untuk mendaftarnya sampai harus antri.

Kemarin ada telpon dari salah satu Kiga yang mengabarkan Adna dapat tempat. Mama langsung hari itu juga kesana untuk melakukan pendaftaran ulang. Sebetulnya adna bisa secepatnya masuk ke Kiga itu namun mama memutuskan nanti saja bulan september setelah libur Sommer. Sekarang Adna kan belum 3 tahun masih ke Kinderkrippe dan belum juga toilet training. Wah berarti sekarang sudah ada PR baru selanjutnya untuk toilet training lagi. Dulu-dulu udah sempet tapi masih belum berhasil:(.