Monday, July 11, 2005

Prinzessin Adna bantu-bantu beberes

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Waktu kita menempati wohnung (flat) di Bergstrasse 7 hanya tinggal hitungan minggu. Mulai hari ini kunci wohnung baru sudah akan diserahkan. Wohnung baru ini di jalan Schilerseestrasse 83, sebetulnya masih dibilang satu Kecamatan karena kodepos-nya masih sama. Jika menggunakan U-bahn hanya 2 halte dan kalau naik sepeda paling hanya sekitar 20 menit jika mengayuh dengan kecepatan sedang. Meski demikian di Bergstrasse 7 sebetulnya kita masih punya waktu hingga akhir bulan juli ini. Namun untuk menghindari suasana panik semisal tiba-tiba sang empunya rumah minta dicat karena sudah lebih dari tiga tahun kita tinggal di sini. Dan juga kesempatan untuk merapikan dan membersihkan wohnung juga tidak terlampau mepet. Maka mulai minggu depan dimulailah ekspedisi pindah-pindahan barang.

Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com

Nah, sebetulnya kita sudah mulai ngepak-ngepak sekitar sebulan lalu. Tapi dicicil hanya tiap weekend aja. Misal weekend ini razia satu lemari maka semua isinya dikeluarkan dan diseleksi satu demi satu. Ternyata memang barang kita sebagian besar adalah buku-buku dan majalah teknik. Majalah ibu-ibu juga ada, tapi mama gunting bagian artikel yang menarik dan resep saja selebihnya dibuang. Sedangkan ayah sebagian besar majalah tekniknya dibawa semua. Mama sempet protes karena jadi menambah beban barang pindahan. Tapi ayah bersikeras untuk membawanya mentah-mentah. Katanya untuk referensi nanti kalau ke Indonesia (ceile....) padahal nanti kalau ke Indonesia jangan-jangan teknologinya udah basi....hehhehe.Tapi ayah memang hobi banget ngumpulin bacaan, gak koran gak brosur-brosur di jalan diambil dan dikumpulin. Katanya biar untuk bahan tulisan. Nah jadilah kemaren kita beres2 lagi untuk memastikan apakah memang kita perlu atau dibuang saja.

Lemari pakaian juga 50% sudah mengalami operasi bersih. Perlengkapan winter sudah ditaruh di koper. Sedangkan baju yang sekarang masih dipakai tetap bertengger menunggu detik-detik terakhir pemberangkatan. Barang-barang dapur juga masih belum dimasukkan semua namun memang sudah ada yang dibungkus-bungkus dari dulu. Mainan Adna yang memang sudah ditaruh di kotak mainan tidak perlu lagi di pak khusus, sepertinya tinggal diangkat.

Hari minggu kemaren juga kita beberes lagi. Tentu saja si prinzessin Adna ikut-ikut bantu. Dengan pakaian 'seragamnya' dia ikutan gunting-gunting lakban. Abis gunting-gunting lakban gantian jenggotnya si ayah jadi sasaran berikutnya. Kayaknya Adna gemes banget sama tuh jenggot yang udah mulai tumbuh berantakan.....

Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com

Karena wohnung baru nanti kosongan, maka mama dan ayah sedang memutar otak bagaimana mengisinya dengan mebel. Dalam kondisi awal yang penting adalah kasur untuk tidur. Dan untung saja ada sahabat yang mau memberikan kasur simpanannya. Alhamdulillah makasih banyak. Untuk yang lainnya masih putar otak. Tapi ada beberapa kemungkinan, pertama tentu saja beli baru, terus beli bekas, atau cari-cari di koran yang bertuliskan 'zum verschenken'( artinya dikasihkan cuma-cuma), atau mengunjungi pusat-pusat pembuangan sampah mebel di kota kami. Oiya di jerman untuk membuang barang sangat tidak mudah. Apalagi jika berhubungan dengan sampah mebel dan elektronik. Kadang kita dipungut biaya atas apa yang kita buang. Mungkin karena volume memang banyak. Belum lagi kita butuh kendaraan untuk buang-buang itu, karena sampah itu biasanya terlokalisir di luar kota. Sehingga banyak orang yang memilih masang iklan di koran bagi siapa saja yang memerlukan tinggal ambil di rumah. Jadi mobil yang kita sewa nanti kalau bisa tidak hanya difungsikan untuk memindahkan barang, tapi juga mencari-cari mebel.

Oiya, mengenai sambungan telpon tidak akan berubah nomornya.Moga-moga sambungan internetnya juga langsung bisa diakses. Untuk jaga-jaga keribetan perputaran surat menyurat akibat pindah alamat, maka kita menggunakan jasa pos untuk mengantar surat-surat yang masih nyasar dari alamat lama ke alamat baru selama 6 bulan. Pemberentian langganan listrik dan gas juga sudah dilakukan jauh-jauh hari lewat internet.

Naja....moga semuanya lancar. Untuk itu kita mohon doanya dari teman-teman setia pembaca blog ini. Moga juga tempat tinggal yang baru tak kalah menyenangkannya dengan rumah lama.

Prinzessin Adna bantu-bantu beberes

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Waktu kita menempati wohnung (flat) di Bergstrasse 7 hanya tinggal hitungan minggu. Mulai hari ini kunci wohnung baru sudah akan diserahkan. Wohnung baru ini di jalan Schilerseestrasse 83, sebetulnya masih dibilang satu Kecamatan karena kodepos-nya masih sama. Jika menggunakan U-bahn hanya 2 halte dan kalau naik sepeda paling hanya sekitar 20 menit jika mengayuh dengan kecepatan sedang. Meski demikian di Bergstrasse 7 sebetulnya kita masih punya waktu hingga akhir bulan juli ini. Namun untuk menghindari suasana panik semisal tiba-tiba sang empunya rumah minta dicat karena sudah lebih dari tiga tahun kita tinggal di sini. Dan juga kesempatan untuk merapikan dan membersihkan wohnung juga tidak terlampau mepet. Maka mulai minggu depan dimulailah ekspedisi pindah-pindahan barang.

Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com

Nah, sebetulnya kita sudah mulai ngepak-ngepak sekitar sebulan lalu. Tapi dicicil hanya tiap weekend aja. Misal weekend ini razia satu lemari maka semua isinya dikeluarkan dan diseleksi satu demi satu. Ternyata memang barang kita sebagian besar adalah buku-buku dan majalah teknik. Majalah ibu-ibu juga ada, tapi mama gunting bagian artikel yang menarik dan resep saja selebihnya dibuang. Sedangkan ayah sebagian besar majalah tekniknya dibawa semua. Mama sempet protes karena jadi menambah beban barang pindahan. Tapi ayah bersikeras untuk membawanya mentah-mentah. Katanya untuk referensi nanti kalau ke Indonesia (ceile....) padahal nanti kalau ke Indonesia jangan-jangan teknologinya udah basi....hehhehe.Tapi ayah memang hobi banget ngumpulin bacaan, gak koran gak brosur-brosur di jalan diambil dan dikumpulin. Katanya biar untuk bahan tulisan. Nah jadilah kemaren kita beres2 lagi untuk memastikan apakah memang kita perlu atau dibuang saja.

Lemari pakaian juga 50% sudah mengalami operasi bersih. Perlengkapan winter sudah ditaruh di koper. Sedangkan baju yang sekarang masih dipakai tetap bertengger menunggu detik-detik terakhir pemberangkatan. Barang-barang dapur juga masih belum dimasukkan semua namun memang sudah ada yang dibungkus-bungkus dari dulu. Mainan Adna yang memang sudah ditaruh di kotak mainan tidak perlu lagi di pak khusus, sepertinya tinggal diangkat.

Hari minggu kemaren juga kita beberes lagi. Tentu saja si prinzessin Adna ikut-ikut bantu. Dengan pakaian 'seragamnya' dia ikutan gunting-gunting lakban. Abis gunting-gunting lakban gantian jenggotnya si ayah jadi sasaran berikutnya. Kayaknya Adna gemes banget sama tuh jenggot yang udah mulai tumbuh berantakan.....

Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com

Karena wohnung baru nanti kosongan, maka mama dan ayah sedang memutar otak bagaimana mengisinya dengan mebel. Dalam kondisi awal yang penting adalah kasur untuk tidur. Dan untung saja ada sahabat yang mau memberikan kasur simpanannya. Alhamdulillah makasih banyak. Untuk yang lainnya masih putar otak. Tapi ada beberapa kemungkinan, pertama tentu saja beli baru, terus beli bekas, atau cari-cari di koran yang bertuliskan 'zum verschenken'( artinya dikasihkan cuma-cuma), atau mengunjungi pusat-pusat pembuangan sampah mebel di kota kami. Oiya di jerman untuk membuang barang sangat tidak mudah. Apalagi jika berhubungan dengan sampah mebel dan elektronik. Kadang kita dipungut biaya atas apa yang kita buang. Mungkin karena volume memang banyak. Belum lagi kita butuh kendaraan untuk buang-buang itu, karena sampah itu biasanya terlokalisir di luar kota. Sehingga banyak orang yang memilih masang iklan di koran bagi siapa saja yang memerlukan tinggal ambil di rumah. Jadi mobil yang kita sewa nanti kalau bisa tidak hanya difungsikan untuk memindahkan barang, tapi juga mencari-cari mebel.

Oiya, mengenai sambungan telpon tidak akan berubah nomornya.Moga-moga sambungan internetnya juga langsung bisa diakses. Untuk jaga-jaga keribetan perputaran surat menyurat akibat pindah alamat, maka kita menggunakan jasa pos untuk mengantar surat-surat yang masih nyasar dari alamat lama ke alamat baru selama 6 bulan. Pemberentian langganan listrik dan gas juga sudah dilakukan jauh-jauh hari lewat internet.

Naja....moga semuanya lancar. Untuk itu kita mohon doanya dari teman-teman setia pembaca blog ini. Moga juga tempat tinggal yang baru tak kalah menyenangkannya dengan rumah lama.