Wednesday, June 28, 2006

Adna 4 tahun

Perayaan Ultah Adna

Tanggal 4 Juni lalu Adna Ulangtahun yang ke-4. Kebetulan hari itu adalah hari Minggu pas Pfingsonntag. Hari Pfings ini biasanya menandai mulainya musim panas. Biasanya anak-anak sekolah juga libur selama 2 minggu. Begitupula TK-nya Adna meski bukan suatu keharusan. Dalam arti TK Adna tetap buka tapi hanya untuk anak-anak yang orangtuanya bekerja atau memiliki kesibukan lain.

Mama sudah menyiapkan kue tart sejak semalam lengkap dihiasi dengan lilin sebanyak 4 buah. Pagi-pagi ketika semua sudah bangun, Mama, Ayah, dan Adna berpakaian rapi. Adna masih memakai baju kebesarannya yang sudah ada sejak 2 tahun lalu yang sekarang kelihatan lebih pas dengan ukuran badannya. Mama pake kebaya merah muda (hahah...kebaya jaman baheula) dan Ayah kemeja biasa. Padahal kita gak kemana-mana cuma mau makan bareng aja di meja makan (biar gaya aja dan kerasa gitu hari istimewanya). Sayang kondisi mama masih belum fit benar karena masih terganggu dengan 'mual-mualnya' si 'calon dedek'. Adna dengan semangat meniup lilin-lilin itu. Tapi pas waktunya makan kue tartnya Adna malah gak mau. Dia emang gak suka kue tart. Mama dan ayah memberikan Adna kado koper kecil yang diidam-idamkan Adna
Photobucket - Video and Image Hosting

Ultah Adna di sekolah

Photobucket - Video and Image Hosting

Di sekolah Adna juga merayakan Ultahnya. Di sini memang sudah tradisi untuk merayakan Ultah di sekolah. Tapi untung gak seheboh perayaan Ultah di Indo. Pihak ortu hanya diharap membawa kue. Kuenya juga gak mesti harus istimewa. Bahkan anak-anak TK kebanyakan tidak suka kue yang terlalu banya whipe cream-nya. Mama karena gak tahu lagi harus bikin apa akhirnya tetap bikin kue tart tapi sedikit whipecream-nya dan bagian atas kuenya diglasur aja pake coklat.

Sayangnya saat Adna Ultah adalah saat liburan, jadi yang hadir di sekolah hanya beberapa anak yang ortunya memang bekerja. Tapi dari foto-fotonya perayaan Ultah Adna cukup berkesan. Adna menjadi tamu kehormatan Mr.Quasi yaitu kodok yang bisa bicara. Tentu saja si Quasi ini adalah boneka tangan yang dimainkan dengan baik oleh Ibu guru. Mr.Quasi mengajak Adna membuka peti kado. Disana banyak mainan. Adna dipersilahkan memilih salah satunya. Adna memilih kaledoskop, itu lho bentuknya seperti tabung tapi di dalamnya ada banyak cermin-cermin sehingga kalau tabung itu diputer-puter ada pernik-pernik di dalam yang membentuk format-format geometris yang cantik.

Selain itu Mr.Quasi memberikan Adna kalung merah. Adna suka sekali dengan kalung itu.
Photobucket - Video and Image Hosting


Hari-hari Adna

Menginjak umur Adna yang ke-4 Adna makin suka menggambar dan bikin prakarya. Adna suka sekali membuat gambar yang ada orangnya kadang kalau orang itu seorang princess maka dipakaikannya mahkota. SElain itu Adna senang menggambar bunga, kupu-kupu, matahari (matahari selalu ada di setiap gambar Adna), dan juga kumbang.

Photobucket - Video and Image Hosting

Kalau prakarya, Adna paling senang bikin dompet. Caranya dengan melipat kertas menjadi dua dan di pinggir-pinggirnya dilekatkan dengan selotip. Terus diwarnai atau digambari. KAdang Mama juga mengajari Adna membuat topi, kucing, atau bunga. Tapi kemudian yang menjadi favorit adalah membuat topi. Pertama diajarin membuat 1/2 lingkaran dari piring. Kemudian digunting dan dari 1/2 lingkaran itu dibuat topi kerucut. LAma-lama Adna bisa buat sendiri tanpa dibantu Mama. Adna juga suka membuat gelang-gelang dari butiran-butiran manik-manik.

Adna belajar tidur sendiri

Adna sekarang sudah cukup besar dan sebentar lagi akan punya adik. Adna senang sekali ketika diberitahu akan diberi adik. Adna memang sudah pengin seperti teman-temannya yang lain, punya adik. Dari awal ketika kita semua tahu akan kehadiran 'calon adik', Adna tiap hari dihembus-hembusi bahwa suatu saat Adna mesti tidur sendiri. Bahkan Mama bilang kalau baby-nya sudah lahir Adna bobok sekamar dengan baby, Mama dan Ayah bobok di kamar lain. Adna bilang biar baby-nya saja yang tidur dengan Mama, Adna tidur di kamar Adna saja.

Tapi kami memang belum benar-benar memisahkan tidur Adna. Jadi baru sekedar ngomong-ngomong. Sampai 3 bulan kemudian, waktu itu si Ayah membeli tangga untuk keperluan memperbaiki lampu atau hal-hal yang letaknya tinggi. Oleh mama tangga yang sudah tidak dipakai lagi diletakkan di kamar Adna. Mama tahu bahwa tangga seperti itu sangat menarik bagi aak seumur Adna. Eh, benar saja Adna jadi suka sekali main di kamarnya. Naik-naik tangga juga. Dengan tangga itu Adna bisa mengambil buku-bukunya yang diletakkan di bagian yang tinggi. KAdang Adna nangkring di atas tangga.

Karena Adna betah di kamarnya, lama-lama Mama mencoba untuk membiarkan Adna tidur sendiri. Hari pertama tentu saja Adna nangis. Oiya, untung sebelumnya Mama pernah membacakan buku yang bertemakan tentang fantasi seorang anak ketika tidur sendiri. Seperti anak itu melihat ada hantu dan monster di kamarnya. Namun tiap kali ia menyalakan lampu, kamarnya tampak seperti semula. Begitupula semula si anak takut dengan bayangan yang seperti makhluk hitam yang besar. Namun ternyata makhluk itu selalu meniru gerakan-gerakannya. Di akhir cerita si anak tertawa sendiri karena menyadari bahwa makhluk itu adalah bayangannya sendiri dan dia tidak takut lagi.

Adna senang sekali dengan cerita itu dan minta dibacakan tiap hari. Nah ketika ADna dicoba untuk tidur sendiri, maka Mama selalu mengingatkan Adna tentang cerita tadi. HAri kedua Adna tidur sendiri, subuh-subuh dia nangis sambil berlari ke kamar kami dan tidur di tengah-tengah kami. Keesokannya Mama bilang ke Adna, kalau Adna tidur sendiri sebaiknya gak usah pindah-pindah. Hari ketiga, Adna kembali tertidur setelah dibacakan buku cerita. Tengah malam Adna nangis, Mama buru-buru menenangkan Adna sambil menemaninya tidur sebentar. Mama meninggalkan Adna. Selang beberapa jam, Mama masih mendengar suara Adna menangis, tapi mama cuekin saja. Akhirnya tangisan itu berhenti dan ketika pagi tiba, Mama mendapati Adna masih tertidur di kamarnya. Wah hebat Adna hari ini bisa sampai pagi bobok sendiri.

MAma berjanji kalau Adna masih pinter bobok sendiri maka akan menghadiahkan Adna bonea Polly seperti yang lagi diidamkan Adna.

Adna 4 tahun

Perayaan Ultah Adna

Tanggal 4 Juni lalu Adna Ulangtahun yang ke-4. Kebetulan hari itu adalah hari Minggu pas Pfingsonntag. Hari Pfings ini biasanya menandai mulainya musim panas. Biasanya anak-anak sekolah juga libur selama 2 minggu. Begitupula TK-nya Adna meski bukan suatu keharusan. Dalam arti TK Adna tetap buka tapi hanya untuk anak-anak yang orangtuanya bekerja atau memiliki kesibukan lain.

Mama sudah menyiapkan kue tart sejak semalam lengkap dihiasi dengan lilin sebanyak 4 buah. Pagi-pagi ketika semua sudah bangun, Mama, Ayah, dan Adna berpakaian rapi. Adna masih memakai baju kebesarannya yang sudah ada sejak 2 tahun lalu yang sekarang kelihatan lebih pas dengan ukuran badannya. Mama pake kebaya merah muda (hahah...kebaya jaman baheula) dan Ayah kemeja biasa. Padahal kita gak kemana-mana cuma mau makan bareng aja di meja makan (biar gaya aja dan kerasa gitu hari istimewanya). Sayang kondisi mama masih belum fit benar karena masih terganggu dengan 'mual-mualnya' si 'calon dedek'. Adna dengan semangat meniup lilin-lilin itu. Tapi pas waktunya makan kue tartnya Adna malah gak mau. Dia emang gak suka kue tart. Mama dan ayah memberikan Adna kado koper kecil yang diidam-idamkan Adna
Photobucket - Video and Image Hosting

Ultah Adna di sekolah

Photobucket - Video and Image Hosting

Di sekolah Adna juga merayakan Ultahnya. Di sini memang sudah tradisi untuk merayakan Ultah di sekolah. Tapi untung gak seheboh perayaan Ultah di Indo. Pihak ortu hanya diharap membawa kue. Kuenya juga gak mesti harus istimewa. Bahkan anak-anak TK kebanyakan tidak suka kue yang terlalu banya whipe cream-nya. Mama karena gak tahu lagi harus bikin apa akhirnya tetap bikin kue tart tapi sedikit whipecream-nya dan bagian atas kuenya diglasur aja pake coklat.

Sayangnya saat Adna Ultah adalah saat liburan, jadi yang hadir di sekolah hanya beberapa anak yang ortunya memang bekerja. Tapi dari foto-fotonya perayaan Ultah Adna cukup berkesan. Adna menjadi tamu kehormatan Mr.Quasi yaitu kodok yang bisa bicara. Tentu saja si Quasi ini adalah boneka tangan yang dimainkan dengan baik oleh Ibu guru. Mr.Quasi mengajak Adna membuka peti kado. Disana banyak mainan. Adna dipersilahkan memilih salah satunya. Adna memilih kaledoskop, itu lho bentuknya seperti tabung tapi di dalamnya ada banyak cermin-cermin sehingga kalau tabung itu diputer-puter ada pernik-pernik di dalam yang membentuk format-format geometris yang cantik.

Selain itu Mr.Quasi memberikan Adna kalung merah. Adna suka sekali dengan kalung itu.
Photobucket - Video and Image Hosting


Hari-hari Adna

Menginjak umur Adna yang ke-4 Adna makin suka menggambar dan bikin prakarya. Adna suka sekali membuat gambar yang ada orangnya kadang kalau orang itu seorang princess maka dipakaikannya mahkota. SElain itu Adna senang menggambar bunga, kupu-kupu, matahari (matahari selalu ada di setiap gambar Adna), dan juga kumbang.

Photobucket - Video and Image Hosting

Kalau prakarya, Adna paling senang bikin dompet. Caranya dengan melipat kertas menjadi dua dan di pinggir-pinggirnya dilekatkan dengan selotip. Terus diwarnai atau digambari. KAdang Mama juga mengajari Adna membuat topi, kucing, atau bunga. Tapi kemudian yang menjadi favorit adalah membuat topi. Pertama diajarin membuat 1/2 lingkaran dari piring. Kemudian digunting dan dari 1/2 lingkaran itu dibuat topi kerucut. LAma-lama Adna bisa buat sendiri tanpa dibantu Mama. Adna juga suka membuat gelang-gelang dari butiran-butiran manik-manik.

Adna belajar tidur sendiri

Adna sekarang sudah cukup besar dan sebentar lagi akan punya adik. Adna senang sekali ketika diberitahu akan diberi adik. Adna memang sudah pengin seperti teman-temannya yang lain, punya adik. Dari awal ketika kita semua tahu akan kehadiran 'calon adik', Adna tiap hari dihembus-hembusi bahwa suatu saat Adna mesti tidur sendiri. Bahkan Mama bilang kalau baby-nya sudah lahir Adna bobok sekamar dengan baby, Mama dan Ayah bobok di kamar lain. Adna bilang biar baby-nya saja yang tidur dengan Mama, Adna tidur di kamar Adna saja.

Tapi kami memang belum benar-benar memisahkan tidur Adna. Jadi baru sekedar ngomong-ngomong. Sampai 3 bulan kemudian, waktu itu si Ayah membeli tangga untuk keperluan memperbaiki lampu atau hal-hal yang letaknya tinggi. Oleh mama tangga yang sudah tidak dipakai lagi diletakkan di kamar Adna. Mama tahu bahwa tangga seperti itu sangat menarik bagi aak seumur Adna. Eh, benar saja Adna jadi suka sekali main di kamarnya. Naik-naik tangga juga. Dengan tangga itu Adna bisa mengambil buku-bukunya yang diletakkan di bagian yang tinggi. KAdang Adna nangkring di atas tangga.

Karena Adna betah di kamarnya, lama-lama Mama mencoba untuk membiarkan Adna tidur sendiri. Hari pertama tentu saja Adna nangis. Oiya, untung sebelumnya Mama pernah membacakan buku yang bertemakan tentang fantasi seorang anak ketika tidur sendiri. Seperti anak itu melihat ada hantu dan monster di kamarnya. Namun tiap kali ia menyalakan lampu, kamarnya tampak seperti semula. Begitupula semula si anak takut dengan bayangan yang seperti makhluk hitam yang besar. Namun ternyata makhluk itu selalu meniru gerakan-gerakannya. Di akhir cerita si anak tertawa sendiri karena menyadari bahwa makhluk itu adalah bayangannya sendiri dan dia tidak takut lagi.

Adna senang sekali dengan cerita itu dan minta dibacakan tiap hari. Nah ketika ADna dicoba untuk tidur sendiri, maka Mama selalu mengingatkan Adna tentang cerita tadi. HAri kedua Adna tidur sendiri, subuh-subuh dia nangis sambil berlari ke kamar kami dan tidur di tengah-tengah kami. Keesokannya Mama bilang ke Adna, kalau Adna tidur sendiri sebaiknya gak usah pindah-pindah. Hari ketiga, Adna kembali tertidur setelah dibacakan buku cerita. Tengah malam Adna nangis, Mama buru-buru menenangkan Adna sambil menemaninya tidur sebentar. Mama meninggalkan Adna. Selang beberapa jam, Mama masih mendengar suara Adna menangis, tapi mama cuekin saja. Akhirnya tangisan itu berhenti dan ketika pagi tiba, Mama mendapati Adna masih tertidur di kamarnya. Wah hebat Adna hari ini bisa sampai pagi bobok sendiri.

MAma berjanji kalau Adna masih pinter bobok sendiri maka akan menghadiahkan Adna bonea Polly seperti yang lagi diidamkan Adna.