tag:blogger.com,1999:blog-93899592024-03-07T19:22:14.486+01:00Catatan KecilAdna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.comBlogger188125tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-4042509635493577552013-01-21T10:35:00.001+01:002013-01-21T10:35:49.928+01:00Blog Yuliani: Aplikasi Visa Jerman? Nggak Ribet!<a href="http://yulianiliputo.blogspot.com/2012/09/aplikasi-visa-jerman-nggak-ribet.html?spref=bl">Blog Yuliani: Aplikasi Visa Jerman? Nggak Ribet!</a>: Dalam persiapan mengurus visa jerman, saya sangat banyak terbantu oleh serpihan catatan para blogger-traveler yang berserakan di web. Pengal...Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-25240263407770051492010-11-01T00:27:00.000+01:002013-01-02T02:25:49.934+01:00Pagi yang cerah di Bandung...<div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-44187255611059218312010-08-18T03:39:00.000+02:002013-01-02T02:25:49.937+01:00Nadin dan Adna kecil<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/video/item/10/Nadin-dan-Adna-kecil'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/2/photos/upload/600x600/TGsqFAooCGEAADY-EW82/cover.jpg?et=62JyaAzbLYHHpZcGxCqY9A&nmid=0 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Ceu Nadin, teman main Adna di Munich. Video sekitar tahun 2006.Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-67772213149457573922010-08-09T03:22:00.000+02:002013-01-02T02:25:49.943+01:0017-an di Kompleks Cigadung Valley Residence<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/43/17-an-di-Kompleks-Cigadung-Valley-Residence'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/3/photos/43/600x600/1/Nikon-D40-100809-014.jpg?et=roK3MW08t0V%2Bpy5Rmaf13A&nmid=356363172 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Adna dan Adam bersama teman-teman sekompleks turut serta memeriahkan lomba 17-an yang dipercepat karena bulan puasa....Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-72671767694511788932010-06-25T11:07:00.000+02:002013-01-02T02:25:49.946+01:00Grillen @ Keluarga Eueung Mulyana<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/41/Grillen-Keluarga-Eueung-Mulyana'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/3/photos/41/600x600/1/Nikon-D40-100625-196.jpg?et=1ju%2Bvz9z2sV5wgtIQw5nfQ&nmid=345647372 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Kebetulan semua pernah di Jerman (terutama Karlsruhe, Heidelberg, Muenchen)...Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-33794450700568268182010-01-06T02:49:00.000+01:002013-01-02T02:25:49.935+01:00Ulang Tahun Adam yang ketiga<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/40/Ulang-Tahun-Adam-yang-ketiga'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/5/photos/40/600x600/11/Nikon-D40-100106-011.jpg?et=ocrldOzDYsLSwXlWxEtzoQ&nmid=308386026 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Alhamdulillah kami sekeluarga berkesempatan bersilaturahmi dengan teman2 Adam dan keluarganya pada hari Ahad 3 Januari 2010 yang baru lalu. Tiga tahun yang lalu Adam lahir di tengah musim dingin yang termasuk hangat di Krankenhaus Harlaching, Munich.... Eyang Kakung dan Eyang Putri juga datang dari Jakarta.Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-58254731034486592432009-12-26T02:06:00.000+01:002013-01-02T02:25:49.942+01:00Hiking<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/38/Hiking'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/5/photos/38/600x600/1/DSC-0249.JPG?et=7QS8MgDBJHm%2CloZ%2CZYFnHw&nmid=306239330 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Tanggal 18 Desember yang lalu Adna dan Adam ditemani mama dan ayah bersama keluarga om Amin dan tante Ipit jalan-jalan di Cimenyan, tepatnya Kampung Bamboo. Di sana ada flying fox dan hiking kecil-kecilan...Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-79796771131924353642009-05-13T03:57:00.002+02:002013-01-02T02:25:49.950+01:00Tricia and brothers<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/35/Tricia-and-brothers'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/2/photos/35/600x600/1/facebook-import-Tricia-and-brothers-0.jpg?et=UaRWMaUqgGhPlBqELwD9Sw&nmid=242573017 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-80496299737205844102009-05-13T03:57:00.001+02:002013-01-02T02:25:49.951+01:00F1 Shanghai<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/36/F1-Shanghai'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/2/photos/36/600x600/1/facebook-import-F1-Shanghai-0.jpg?et=6CtgSaWcyQg0ripfxEq8xA&nmid=242573047 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-76322047895145343792009-05-13T03:57:00.000+02:002013-01-02T02:25:49.949+01:00Beijing Trip<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/37/Beijing-Trip'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/2/photos/37/600x600/1/facebook-import-Beijing-Trip-0.jpg?et=OGg7kH8iWmD5JdFmS88bng&nmid=242573107 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-74793198857133674122009-05-13T03:56:00.001+02:002013-01-02T02:25:49.947+01:00The Terracotta Warriors<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/33/The-Terracotta-Warriors'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/3/photos/33/600x600/1/facebook-import-The-Terracotta-Warriors-0.jpg?et=I%2C7JGsqt6IdHIJZg3pzWoQ&nmid=242572971 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-70866705197661232882009-05-13T03:56:00.000+02:002013-01-02T02:25:49.945+01:00Hongkong &amp; Shenzhen trip<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/34/Hongkong-amp-Shenzhen-trip'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/2/photos/34/600x600/1/facebook-import-Hongkong-amp-Shenzhen-trip-0.jpg?et=CNAdIvZX8u06U%2BQGV%2C5AZg&nmid=242572983 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-91400770678545730632009-01-24T01:27:00.000+01:002013-01-02T02:25:49.952+01:00Settle in BandungKami masih mencoba settle di Bandung. Adna udah masuk SD Salman Alfarisi dan Mas Nano sudah bekerja rutin gak seperti kemaren yang seringkali masih disambi ngurus ini itu. Mas Nano sempet kaget dengan lingkungan kerja yang gak seserius teman-temannya di Qimonda/Infineon dulu. Kalau lagi rapat juga seperti bincang-bincang di dalam kelas kuliah. Dan hierarki atasan dan bawahan kebetulan disini gak gitu kentara. Semuanya egaliter mungkin corak kampusnya masih kental. Dan yang membuat mas Nano senyum-senyum, sekarang ada emang-emang yang nganterin nasi bungkus ke mejanya dan tentu juga kopi atau teh manis yang bisa kapan saja dipesan dan datang sendiri ke mejanya. Karena kebiasaan bikin kopi sendiri, eh walhasil si sekretaris tergopoh-gopoh untuk membuatkan buat mas nano. Kejadian kecil sih, tapi cukup mengingatkan bahwa inilah mungkin bedanya antara kerja di jerman dan di Indonesia.<br><br>Saya sendiri pertama kali menginjakkan kaki ke Bandung, memang belum prepare untuk melakukan aktivitas di luar rumah yang rutin. Karena saya masih ingin melihat situasi transisi pada anak-anak berjalan lancar dulu. Tinggal di rumah, sambil mengerjakan pekerjaan RT sambil ngurus anak ternyata di kompleks kami yah hanya saya sendiri. Walhasil temen ngobrol saya adalah si embak-embak para asisten RT yang kebetulan bertugas jaga anak-anak para ibu-ibu yang kebetulan rata-rata bekerja di luar rumah. Berbeda dengan gaul saya di Jerman dulu, yang ketika sama-sama mengasuh anak mereka adalah ibu-ibunya sendiri. Tentu saja arah pembicaraan bisa lebih berkembang karena kita punya concern yang sama tentang perkembangan anak dan bagaimana memanage RT. <br><br>Namun tak apa, inilah Indonesia, dan tentu saja kita harus beradaptasi. Ketika saya sudah menemukan asisten yang part time, maka saya mulai untuk melirik 'dunia luar'. Mulailah menyambangi kampus dulu. Ada perasaan gak karuan ketika ketemu dosen dan mereka mulai bertanya, "Eh, Anda sedang dalam rangka liburan ya?". Dengan malu-malu saya bilang, " Enggak Pak, saya memang sudah pulang dan tinggal di Indonesia lagi". "Terus sudah bekerja dimana?", tanya si Pak Dosen (direct banget yak). Kembali saya jadi makin tertekan, "Belum Pak, saya sendiri masih cari-cari info...!". "Kenapa pulang?" tanya beliau lagi. "Gak apa-apa Pak, nanti kalau kelamaan takutnya jadi orang Jerman", jawabku sekenanya karena udah mulai kesel. Itu kan pertanyaan yang jawabannya berat dan panjang lebar yang memerlukan situasi yang tenang gak pas lagi dia kebetulan bolak-balik karena harus rapat atau harus ke ruang lain. <br><br>Tapi memang untuk start awal, mungkin kita harus mempertebal mental. Tapi tak sedikit juga dosen-dosen yang mendukung kepulangan kami dan membicarakan hal-hal yang memang kami butuhkan. Dan ketemu dengan temen-temen yang kelihatan mapan juga menjadi hiburan tersendiri. Sangat senang. Apalagi ketika mereka bercerita bagaimana dulu dia start awal sebagai seorang pegawai negeri dengan gaji pokok kurang dari 1 juta rupiah. Tapi dia bisa nyambi ngajar di universitas lain. Belum lagi dia dapat kesempatan kuliah lagi sampai S3 di ITB dari instansinya. Terus proyek-proyek di dalam instansinya yang kebetulan datang berantai. <br><br>Selain itu saya juga nyambangi teman-teman yang sedang mengelola LSM pendampingan pemerintah daerah dalam membangun sistem yang anti korup. Mereka kebetulan selalu mendapat tawaran program-program dari NGO-NGO luar negeri dan bahkan LSM mereka sudah diminati oleh volunter-volunter luar negeri. Aku perkirakan volunter-volunter yang gadis-gadis kulit putih manis-manis itu adalah para mahasiswa yang ngambil studi comunity development di negara ke-3.<br><br>Entahlah, daftar kesempatan aktivitas mungkin bisa panjang....tinggal keputusan diri masing-masing mau terjun kemana?. Dan aku pun masih dalam proses itu.<br><br> <div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-53643310831211552002009-01-04T17:22:00.000+01:002013-01-02T02:25:49.938+01:00The Miracle TravelSekelumit cerita gimana kami mempersiapkan proses kepindahan untuk pulang ke Indonesia yang boleh dikatakan mendadak. Akhir November ketika ada isu keras yang menimpa Qimonda dan akhirnya menimbulkan banyak spekulasi-spekulasi, maka Mas Nano waktu itu bilang, Wah seandainya....kita mau deh.....Kalimat itu ditujukan Mas Nano baik ke Qimonda maupun ke Pak Trio (dosen Elektro ITB) yang waktu itu menawarkan kerja proyek design IC di PAU ITB. Meskipun kalimat-kalimat itu seolah-olah berandai-andai di depanku tak mengapalah, toh aku hanya bisa jadi pendengar yang baik.<br><br>Dan ternyata andai-andaian itu seolah-olah didengar, dan betul-betul terwujud. Aku hanya bilang, yah sudah mengandaikan dan sudah terwujud apakah masih mau mengingkari? meskipun jika mengingkari pun tak ada yang marah dan dirugikan lagian andaian itu juga bukan nazar hehhee, akupun hanya bisa tersenyum melihat kejadian ini. Namun mungkin Allah menakdirkan kami untuk mengikuti pengandaian itu. <br><br>Mulailah kami bergerilya untuk memilih dan memilah barang-barang mana saja yang baik untuk dibawa. Dari alat-alat elektronik kami menyeleksi watt-nya yang kira-kira di atas 1000 watt kami singkirkan (ternyata di Indo rumah kontrakan kami sampe 3500 watt, jadi sedih ngebayangin vacuum cleaner yang udah dilego). Vacuum cleaner, setrika, electric grill, dll. Terus barang yang volumenya gede juga gak mungkin dibawa misal sofa, meja, sepeda, TV, sound system karena. Dua minggu sebelum pesawat take off kami masih menggelar garage sale. Karena container baru datang 2 hari sebelum keberangkatan kami. <br><br>Meski di china tak ada flohmarkt ataupun ebay, cukup lewat milis ekspat alhamdulillah pembeli berdatangan ke rumah kami untuk membeli barang-barang murah yang bagaikan dibagikan cuma-cuma (sangking murahnya). Si Adna sampai teriak kegirangan dia bilang, "Horee Meine Mami is eine Verkauferin, Ich will Frau Koenig (gurunya)sagen...!", akupun hanya tersenyum kelu.<br><br>Akhirnya container datang, karena takut kelebihan volume yang mengakibatkan melampaui batas bugdet maka semua baju tak diikutkan. Kebetulan baju kebanyakan baju untuk winter dan banyak pula baju anak-anak yang sudah kekecilan. Ketika container berangkat, dan kami harus berjuang keras mengepak sisa-sisa barang yang hanya dikasih jatah 85 kg yang harus dibagi untuk 4 koper.<br><br>Aku hampir desperate, karena dengan 4 koper besar tentu saja jauh melampaui 85 kg. Padahal baju-baju sudah berkurang drastis. Ternyata Mas Nano membawa dokumen-dokumen sampai 30 kg, jadi jatah baju dll hanya 50 kg. Ini bagaikan meninggalkan 1 koper. Akhirnya kami seleksi lagi dan dikirim lewat pos. Ternyata barang-barang printil yang penuh kenangan seperti foto-foto jaman baheula dimana belum ada foto digital, ternyata ngumpet sehingga tak masuk container. Alih-alih udah kecapean akhirnya kami menyerah dan mau memposkan lagi keesokan hari sebelum check in. Kantor pos tentu saja ada di airport, itula solusi yang lagi terpikir.<br><br>Kami bermalam dulu di hotel airport karena jarak Suzhou-Shanghai cukup jauh dan flight kami jam 10 pagi. Perjalanan kami dari Suzhou ke Shanghai dengan menyewa mobil ternyata Qimonda masih bermurah hati untuk membiayainya dengan masuk ke kategori home trip (mungkin karena mas Nano resmi keluar dari Qimonda tanggal 31 Desember sedangkan kita pulang tanggal 25 Des). Dan ketika kami dipingpong oleh kantor pos China gara-gara urusan karton untuk membungkus paket, kami panik dan akhirnnya tidak jadi memposkan. Dengan langkah gontai kami berjalan menuju loket untuk check in. Tak ada yang mengantar kami seperti ketika kami meninggalkan jerman. Biarlah mungkin barang-barang ini ditinggal atau terpaksa kami bayar overweight itu.<br><br>Tapi hampir tak percaya ketika satu persatu 4 koper plus 1 kardus ditimbang, angka timbangan berhenti di 85 kg. Ini tidak mungkin karena di rumah kami menimbang sudah 100 kg lebih dikit. Apalagi ketika kemudian tiket kami berstempel "Executive". Tak percaya, mas Nano menelpon seseorang untuk menjelaskan apakah memang ada kekeliruan di komputer loket. Tapi bukan kekeliruan, yah kami mendapat karunia dari Allah untuk mencicipi kelas executive dengan membeli tiket ekonomi, hadiah dari sobat baik kami. Air mataku tak tertahan tumpah ruah. The miracle travel. <br><br><br><br><br> New Email names for you! <br>Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. <br>Hurry before someone else does!<br>http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/<br><br><div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-10070296911758017312009-01-02T20:05:00.000+01:002013-01-02T02:25:49.932+01:00Merubah jarum jamMasih ingat betapa tak terbayangkan dengan akal saya ketika baru pertama kali menginjakkan kaki di jerman bahwa kita manusia bisa dengan mudahnya memundurkan atau memajukan jarum jam atas nama Winter/Sommer zeit (Saving daylight). Dan ketika hari ini kami kembali berjalan-jalan di Bandung dan menapaki jalan demi jalan yang begitu lekat di benak kami, rasanya bagaikan memutar kembali jarum jam itu. Sepertinya kami baru lulus dari kampus Ganesha kemudian mencari-cari kesempatan untuk menjadi seorang profesional. Yang membuat kami tersadar bahwa kami sekarang berbeda adalah keberadaan anak-anak kami. Dan disitulah kami juga sadar bahwa waktu tak kembali dia terus maju.<br><br>Adna baru bisa masuk sekolah tanggal 12 januari karena sekarang sedang libur semesteran. Dia hanya berpesan pada kami untuk mencarikan sekolah yang besar seperti di Suzhou. Untungnya banyak sekali sekolah-sekolah yang sudah satu kesatuan dari TK hingga SMA di Bandung sehingga bolehlah di mata Adna itu adalah representasi sekolah yang besar. Namun dikarenakan masih libur maka kontak kami dengan para guru belum bisa sekarang.<br><br>Urusan mencari rumah juga bukan perkara mudah karena rata-rata rumah yang akan dikontrakkan pemiliknya tidak tinggal di Bandung. Mereka hanya menitipkan pada seseorang yang karena disebabkan liburan Natal dan Tahun baru orang itu tidak di tempat. Dan karena kami betul-betul ingin mendapatkan lokasi terbaik yang memadukan kemudahan akses tempat mas nano bekerja di ITB dan Adna yang sekolah, maka kami survey ke-3 daerah yaitu Sarijadi, Cigadung, dan Arcamanik. Untuk itu kami harus bolak-balik Jakarta-Bandung karena anak-anak tidak kami bawa ke Bandung melainkan tetap stay di Jakarta di rumah eyangnya.<br><br>Sejauh ini kondisi di tanah air dalam urusan kepadatan penduduk dan lalu lintas di jalan raya makin meningkat tajam. Tapi untungnya sepertinya ada upaya untuk lebih tertib secara administratif. Seperti untuk membuat KTP dengan cara 'nembak' sudah tidak disarankan lagi oleh para RT. Bahkan secara mekanisme juga dibuat sehingga antara orang yang 'nembak' dan yang tidak sama-sama KTP-nya jadi setelah 2 minggu. Untuk yang pernah buat KTP di Jakarta, rupanya data-data kita sudah tersimpan rapi di kantor kelurahan. Sehingga KTP saya yang sudah terlupa dan hilang sejak urusan bikin paspor dan visa dulu bisa dipanggil lagi dan ketahuan bahwa KTP itu sudah invalid sejak 2,5 tahun lalu. Membuat SIM juga menurut keterangan teman sudah gak bisa lagi 'nembak' seperti beberapa bulan yang lalu.<br><br>Semoga akan selalu ada hal-hal yang lebih baik di negeriku tercinta ini. <br><br><br><br><br> New Email addresses available on Yahoo!<br>Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. <br>Hurry before someone else does!<br>http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/<br><br><div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-5753709477974853372008-12-28T02:50:00.000+01:002013-01-02T02:25:49.941+01:00Kembali di IndonesiaAlhamdulillah setelah bertahun-tahun di luar negeri, kami sampai lagi dengan selamat di tanah air. Kami ingin mencoba peruntungan di negeri sendiri.<br> Mohon maaf kepada Enchik Noor di Suzhou karena akhirnya tidak dapat berjumpa...<br> Kepada sahabat-sahabat di Jerman dan China, terima kasih atas segala bantuan dan sampai jumpa di Indonesia.<br> Akhirnya setelah 11 bulan di China dan multiply diblok, boleh juga edit multiply dari Jakarta...<br> <div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com29tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-54637872854369761372008-11-23T08:43:00.000+01:002013-01-02T02:25:49.939+01:00Maglev di Shanghai<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/32/Maglev-di-Shanghai'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/4/photos/32/600x600/1/SDC10186.JPG?et=R1m808XxKKT7VBSWN3XrwQ&nmid=137942226 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Kata orang janji adalah hutang. Nah berhubung saya pernah janji ke Tuan Rangga di Landsberg am Lech bahwa foto2 tentang Maglev (kereta magnet) antara bandara Pudong Shanghai dan terminal subway di Shanghai akan menyusul, maka ini saya ambil foto-foto sekali lagi. Ada foto tentang ticket counter, keretanya, maupun indikator kecepatannya. <br><br><br> Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-31351489727966031972008-11-21T08:25:00.000+01:002013-01-02T02:29:04.688+01:00Di Parent's Teacher ConferenceApa sih Parent's Teacher Conference (PTC)? Itu hanya istilah di sekolah Adna yaitu pertemuan guru dan orangtua murid membicarakan keadaan si murid dengan lebih personal dan intensif. Setiap orangtua diberi kesempatan 15 menit untuk bicara empat mata dengan sang guru. <br><br>Jadwal sudah dibuat lewat internet dan aku memilih 2 guru untuk bicara. Yaitu guru kelasnya Adna (Fr.Koenig) dan guru bahasa Inggrisnya (Mr.Menge). Fr.Koenig menceritakan apa yang sudah Adna pelajari di kelas dan beliau cukup senang karena Adna termasuk anak yang rajin. Rajin disini katanya Adna cukup antusias dengan tugas-tugas yang diberikan dan tanpa disuruh dia langsung mengerjakannya. Meski tergolong anak yang anteng tapi dia akan aktif memberikan pendapat manakala semua ide yang diberikan oleh sang guru sudah dimengertinya. Adna juga sudah baik dalam membaca dan menulis. Gurunya cukup heran ketika si Adna sudah bisa menulis "Schokolade" dengan ejaan yang benar. Untuk matematika Adna juga sudah mulai tahu tambah-tambahan sampai 20. Secara garis besar Adna alhamdulillah gak punya masalah dengan pelajaran hanya terkadang Adna kurang cepat-cepat ketika melakukan sesuatu. Misal dalam hal sikat gigi, atau beres-beres perlengkapan sekolahnya. Tapi kata<br> Fr.Koenig mungkin memang sudah kepribadiannya begitu.<br><br>Bertemu dengan Mr.Menge di kesempatan berikutnya juga cukup berkesan. Mr.Menge adalah guru paling senior, usianya mungkin sudah memasuki masa pensiun. Tapi beliau kelihatan enjoy mengajar anak-anak kelas satu. Melihatnya kita seolah melihat kakek atau ayah kita. Beliau seperti halnya Fr.Koenig juga sangat ramah dan wisdom. Beliau senang dengan Adna yang katanya anak yang manis dan pintar (mungkin dia ngomong hal ini ke semua orangtua). Dia bilang bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan tentang perkembangan bahasa Inggrisnya Adna. Yang anda berikan untuk anak anda cukup kasih sayang dan cinta, biarkan dia berkembang menjadi dirinya sendiri. Karena banyak orangtua yang memaksakan anaknya seperti gambaran sosok yang mereka inginkan. Mr.Menge bilang "Please don't do that..!". Mr.Menge bercerita gimana Adna di kelas ketika dia sedang mengajarkan bahasa Inggris. Adna anteng, tapi dia bisa mengikuti humor-humor saya. She is also deepthinker, jika Mr.Menge punya<br> pertanyaan dan kelas menjadi hening dia menghampiri Adna dan " I got the answer...(katanya sambil tersenyum).<br><br>Yah hari itu kami sebagai orangtua merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga tentang anak kami. Bertemu dengan guru bagaikan bertemu dengan oase yang begitu sejuk. Di tangannyalah kita titipkan pendidikan formal anak-anak kami dan betapa membahagiakan jika mereka juga peduli dengan pembentukan karakter anak-anak kita untuk menjadi manusia yang utuh.<br><br>Kata-kata Mr.Menge masih terngiang-ngiang di telinga untuk memberikan kasih sayang dan cinta bukan ambisi. Mungkin sebagai orangtua merasa cemas jika sang anak kurang dibandingkan dengan anak lain. Apalagi di lingkungan yang mengedepankan sisi competisi dibandingkan sisi esensi. Atau seringkali dihinggapi kecemasan gimana masadepan anak kita. Anak adalah sesuatu yang hidup dan secara alamiah dikaruniakan Tuhan untuk survive. Dan dia sendiri akan mengerti bagaimana cara untuk survive. Betapa sebagai orangtua kitapun masih harus banyak belajar. <br><br><br><br><br><br> Get your preferred Email name!<br>Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. <br>http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/<br><br><div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-25280417565084634102008-11-15T05:44:00.000+01:002013-01-02T02:29:04.680+01:00Jalan-jalan di Beijing<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/31/Jalan-jalan-di-Beijing'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/5/photos/31/600x600/1/SDC10009.JPG?et=V25KOTtRWCApeSxhtWen0g&nmid=134778191 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br>Ya, karena kami akan meninggalkan Cina dalam waktu dekat maka rencana dadakan disusun untuk jalan-jalan ke Beijing. Jadilah kami dari tanggal 8-11 November ke Beijing, melihat-lihat Tian An Men square, the Great Wall, the Summer Palace, the Temple of Heaven, dan the Forbidden city. Foto-foto selengkapnya ada di facebook karena lebih mudah uploadnya...<br><br><br> Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-86004921471332274442008-11-06T07:07:00.000+01:002013-01-02T02:29:04.746+01:00(Akan) Pindah LagiPertama-tama, kami memohon maaf jika balasan atau komentar dari kami semakin jarang di multiply ini.<br>Seperti sudah diketahui, multiply di-block oleh pemerintah Cina - entah alasan apa - dan terpaksa kami harus pakai proxy yang sangat lambat ataupun posting artikel/foto hanya lewat email. Jadi sampai kami pindah negara rasanya website multiply ini akan sulit diperbaharui.<br>Nah bicara "pindah", insya Allah kami akan pindah negara lagi akhir Desember ini - entah balik lagi ke Jerman, ke Singapura, atau ke Indonesia tercinta. Pastinya masih menunggu perkembangan terakhir dari Munich.<br>Buat ayah dan mama ataupun Adam, pindah-pindah mungkin tidak jadi masalah, tapi buat Adna mungkin akan menjadi sedikit masalah. Awal tahun ini dia harus pindah dari Jerman ke Cina. Walaupun masuk TK berbahasa Jerman di sekolah internasional, tapi kan temannya semua baru dan Adna perlu penyesuaian. Waktu kemudian mulai masuk SD, Adna sudah mulai kenal dengan teman-temannya. Sekarang tiba-tiba Adna harus pindah lagi.<br>Yah dari sekarang kami sudah mengadakan sosialisasi ke Adna. Mudah-mudahan Adna akan siap akhir Desember ini...<br><br><br><div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-3913248158631658422008-11-05T07:29:00.000+01:002013-01-02T02:29:04.698+01:00Ayah ke Xi'an<br>Krisis oh krisis....emang yang satu ini sungguh menular. Tapi kalau kita lihat nikmat Allah yang diberikan tak pernah putus-putusnya, Insya Allah hati terasa lapang bahwa segala yang ada di dunia ini memang hanya milik Allah. Hanya semudah membalikkan telapak tangan kalau Allah bilang "Terjadilah" maka "Terjadilah". <br><br>Bulan lalu dengan kegetiran yang dalam, Sang Managing Director Qimonda menutup secara resmi Departemen Reasearch and Development yang baru berdiri kira-kira setahun di kota Suzhou. Meski baru berdiri setahun tapi puncuk-puncuk pimpinan sudah mengkonsolidasinya sejak tahun sebelumnya. Berkeliling China mencari putra putri terbaik China dari Universitas Favoritnya. Tapi apa daya, setelah ditraining 1 tahun harus mengakhiri nasib mereka di sebuah Restaurant dengan sebuah acara "Farewel Party".<br><br>Sebetulnya masih ada cabang Departemen Research and Development Qimonda lain yaitu di kota Xi'an. Yang ini karena berdiri sudah beberapa lama tak ikut ditutup. Oleh karenanya Mas Nano dkk (para expat dan senior yang lainnya) bertugas untuk mentransfer projek yang belum sempat selesai. Xi'an letaknya lumayan jauh dari Suzhou dengan pesawat terbang memakan waktu 1 jam lebih. <br><br>Mas Nano sempat ditawari over tugas di Xi'an untuk masa 1 tahun yang akan datang. Tapi berhubung disana tak ada sekolah internasional yang punya German Departement untuk Adna, maka kami mengurungkan niat untuk pinda kesana. Pilihannya hanya 2 balik ke kampungnya Adna dan Adam (Jerman, maksudnya hehehe) atau somewhere else. <br><br>Jadi kami sepanjang bulan November (mungkin sebagian desember ?) melalui hari-hari hanya bertiga. Untung mesti di negeri orang kami punya kenalan-kenalan deket rumah yang Insya Allah bersedia bantu kami. Seperti hari ini ketika aku perlu ke Rumah Sakit lokal, karena kata dokter aku kekurangan Qi (apa tuh Qi? semacam energi gitu....) sekalian juga pengen nyobain di treatment pake ramuan China yah aku minta ditemeni kenalan yang orang Taiwan. Karena pihak rumah sakitnya semua berbahasa China. Belum lagi harus ngurusin registrasi sampai pengambilan obat.<br><br>Tapi bagusnya di China kalau kita ke Rumah Sakit, maka kita selalu dapat buku notes dimana si dokter menuliskan diagnosa sekaligus resep obatnya. Jadi perkembangan kesehatan kita ada di buku itu dan bisa kita bawa ke mana saja (mirip buku kesehatan kuning untuk anak-anak di jerman) meski kita udah gak ke dokter itu lagi.<br><br> <br><br><br> New Email addresses available on Yahoo!<br>Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. <br>Hurry before someone else does!<br>http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/<br><br><div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-25530502780121176772008-10-22T16:10:00.000+02:002013-01-02T02:29:04.682+01:00Bukan Ratu (istri) biasa....?Hmm......pikiran ini sempat melayang ketika mengunjungi Windows of the World dan Taman Mini-nya China di kota Shenzen (China). Windows of the World adalah miniatur dunia, dimana banyak replika-replika bangunan atau mascot alam negara-negara di seluruh dunia. Jadi kalau Indonesia, ada Borobudur, Jerman diambil mascot Kastil yang ada di Köln, Paris dengan Eifelnya, Amerika dengan Niagara Fall, Mesir dengan Piramid dan Spinx-nya, dll.<br><br>Sedangkan Taman Mini China hampir sama dengan TMII kita, jadi isinya miniatur propinsi-propinsi mereka. Baik itu bangunannya, budaya, maupun kondisi alamnya. Nah yang membuat aku terkesan ternyata di dunia ini ada 2 raja yang membangunkan istana untuk istrinya yang telah wafat. Satu di India (Taj Mahal, ini mah udah gak asing lagi), yang satu di China yang bangunannya juga megah dan dipersembahkan untuk salah satu selir raja yang berasal dari Xinjiang (salah satu propinsi Muslim). Dua-duanya monumental, indah, dan jadi tempat ibadah (bisa dibilang Masjid). <br><br>Kadang pertanyaan yang menggelitik, seandainya mereka wafatnya aja dikasih istana apalagi waktu masih hidup ya..heheeheh.......Tapi pertanyaan yang lain apa yang mendorong para raja itu mendedikasikan kenangan Cintanya hingga tak tanggung-tanggung membangunkan istana. Pasti si Ratu ini bukan istri 'biasa', dan bukan 'wanita' biasa. Ada yang bilang karena mereka cantik, tapi aku lebih yakin karena 'inner beauty'. Karena cantik bisa dimakan usia, dan bukannya semua istri raja itu cantik-cantik?. Si Cleopatra yang kecantikannya melegenda aja gak ada tuh istananya.<br><br>Inner beauty yang mungkin terpahat indah di hati para raja. Kecantikan budinya yang membuat sang Raja selalu tentram meski dilanda konflik yang dalam dan tentu saja kecantikan yang mampu mendampinginya di kala duka dan penuh kegelisahan. Hehehe..jadi ngayal yang enggak-enggak. Tapi jadi inget film Braveheart yang si lakonnya mampu menggerakkan revolusi pembebasan negerinya gara-gara sang istri tewas di tangan penguasa yang lalim. Dan dia tersenyum sebelum dieksekusi mati saat dia melihat istrinya yang cantik lewat sambil tersenyum diantara orang-orang yang menyaksikannya. <br><br>Wah legenda-legenda memang bisa apa aja...... <br><br><br> <br><br><div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-84125755709032955712008-10-21T10:12:00.000+02:002013-01-02T02:29:04.745+01:00Disneyland dan HongkongCerita dari liburan kemaren....<br><br>Tiba di Hongkong kami bertempat di Hotel tengah kota. Karena kecapekan, penginnya tidur-tiduran dulu. Untung ada rice cooker, berhubung males keluar cari makan, tinggal pencet tuh rice cooker bisa masak indomie, pasta, selain nasi tentu saja.<br><br>Akhir-akhir ini kami memang suka males makan diluar karena Adam makin riweuh aja. Kalau dia udah mulai ngacak-ngacak meja atau makanannya, hilang deh selera makan kita. Percuma udah bayar tapi makan gak nafsu. Mana si ayah bukannya konsentrasi makan malah sibuk matanya ngeliatin Adam mulu berjaga-jaga aja bawaannya.Khawatir Adam makin wild..kayak numpahin minuman, dll. Sorenya kita hanya jalan-jalan dan ngajak anak-anak main di playground Victoria Park (Taman Kota). <br><br>Besoknya dengan dijemput mobil Tour Travel kita pergi ke Disneyland. Disneyland Hongkong adalah resort yang paling kecil dibandingkan dengan Disneyland yang ada di negara lain (US, Paris, Tokyo). Tapi keseluruhan Disneyland yah ajang bermain yang sama aja dengan ajang bermain yang lain. Bedanya mungkin kita ketemu figur-figur Disney. Sayangnya di brosur gak jelas tuh kapan si mickey, minne, goofy,dll nongol. Cuma ada acara Greeting's caracter pada jam-jam tertentu di depan istana Disney. Aku pikir pada jam-jam itu akan muncul karakter-karakter yang sama (atau diulang-ulang aja), jadi aku milih nanti aja pas jam 4 sore. Karena Adna pengen main ke bagian lain dulu.<br><br>Permainan juga biasa meliputi komidi puterlah, atau naik gajah terbang yang bisa turun naik, naik cangkir-cangkiran yang bisa muter. Walhasil pas jam 4 sore kita ketemu caracter si Princess, ada Cinderella, Snowhite, Bell, Sleeping beauty. Duh kok gak ada minie and mickey ya...dan jam 4 adala jam Greeting's character terakhir. Ya sudahlah hanya foto sama si Cinderela dan Snowwhite aja deh. Sempet ngiri juga ngeliat foto-foto yang lain pada heboh didampingi caracter mickey and Co.<br><br>Dibandingkan dengan resort main di Jerman kayak Legoland dan Ravensburgerland, Maka di Disneyland mereka getol banget jualan merchendase. Hampir 100 meter ada kios-kios kecil. Aku masih inget Legoland atau Ravensburgerland Shop-nya hanya ada 1 atau 2 biji. Jadi di Disneyland sebelnya anak-anak jadi sering diingetin untuk liat-liat dan ujungnya jadi tergoda untuk minta ini itu. Wah emang Amerika jago jualan nih.<br><br>Besoknya kita berkelana sekalian orientasi kota Hongkong sambil cari Masjid Terbesar di kota itu. Jadi Hongkong letaknya bener-bener dipinggir laut dan tanahnya berbukit-bukit dan berpulau-pulau. Apartemen yang tinggi menjulang udah kayak kecambah, dimana-mana, dan jauh lebih banyak dibandingkan Shanghai sekalipun. Belum lagi mereka berani sekali membangun apartemen tinggi-tinggi di puncak bukit.Kami naik ke Victoria Peak, tempat dimana kita bisa melihat kota Hongkong dari salah satu puncak bukit. <br><br>Kita juga menjelajah kota Hongkong, dari mulai naik bis tingkatnya, naik kapal laut hingga naik Subway-nya. Untungnya meski masih wilayah China, penduduk Hongkong sudah lazim berbahasa Inggris, bahkan di sekitar Victoria Park hampir semua toko pelayan tokonya bisa berbahasa Indonesia.<br> <br><br><br><br>Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com <br><br><div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-39667694694989370152008-10-10T06:29:00.000+02:002013-01-02T02:29:04.702+01:00Melamine...melamine....Kami sekeluarga sempat shock ketika mendengar khabar dari surat Kabar langganan kami, Shanghai Dayly, tak lama setelah kami datang liburan dari Indonesia. Tapi karena kesibukan yang lain tentu saja kami tak sempat untuk memory-kannya di blog pas berita itu lagi 'hangat-hangatnya'.<br><br>Dari skandal produk-produk mainan sampai kosmetik dari China memang sudah membuat lampu kuning pada kami untuk berhati-hati dengan produk makanannya juga. Kel.Jatmiko (Thank's to Bunda Asha) juga waktu melepas kami pergi pernah bilang hati-hati untuk membeli produk makanan lokal. <br><br>Sampai di China, kami memang sebisa mungkin meminimalisir mengkonsumsi produk makanan lokal yang terutama dikemas dengan tulisan huruf China semua. Pertama memang karena gak ngerti kandungannya apa, terus juga takut ada babinya dll. Kayak produk-produk mie instant yang sebetulnya menantang untuk dicoba. Tapi tak semua produk-produk makanan asing bagi kami, produk-produk yang sudah mendunia kayak Nestle, Maggi, Knorr, atau produk turunannya Unilever juga berhamburan di rak-rak produk lokal. Dengan tulisan huruf China dan sedikit-sedikit ada bahasa Inggrisnya. Begitu juga produk kosmetik dan persabunan masih ada Nivea, Olay, L'oreal, dll produknya P&G.<br><br>Yah sudah kita merasa tenang. Ada juga toko atau supermarket khusus makanan import baik besar maupun kecil yang bertebaran di sekitar apartemen kami. Tapi biasanya kami hanya membeli disana produk-produk yang memang tidak ada di supermarket lokal, kayak muesli, cereal dan keju. Bahkan di Shanghai ada supermarket besar yang isinya banyak produk jerman jadi serasa masuk Hit (nama supermarket di jerman).<br><br>Nah untuk dairy food kayak susu dan yoghurt waktu itu aku setuju aja ketika mas Nano menjatuhkan pilihan pada produk lokal (Yili) karena ada tulisan halalnya. Lagian dari segi rasa enak juga dan sama dengan susu-susu di jerman. Semula aku lebih percaya NEstle tapi yah sudahlah apa aja sama.<br><br>Nah ketika skandal Sanlu Group merebak, dimana Sanlu sebetulnya pabrik susu formula khusus untuk bayi. Kami sendiri gak pernah lihat atau karena tulisan China jadi gak tahu produk ini. Apalagi Adam udah lebih dari setahun jadi dia bisa mengkonsumsi susu sapi UHT, dulu pernah coba juga Lactogen atau Nestle untuk susu bubuk tapi Adam kayaknya gak gitu suka susu. Keju atau yoghurt dia lebih bisa nerima, entah karena dia masih nenen ya dia jadi gak gitu doyan susu lain.<br><br>Melamin yang dibubuhkan untuk membohongi pembacaan kadar protein pada susu yang diencerkan oleh air sebetulnya sudah terdeteksi 3 bulan sebelum skandal ini memakan korban. Tapi banyak orang-orang China yang entah karena apa gak segera melaporkan ke pemerintah. Korbannya gak tanggung-tanggung 4 bayi yang meninggal karena batu ginjal dan ribuan yang mengalami gangguan kencing. Di koran bayi-bayi itu kelihatan lucu dan gemuk-gemuk. Gangguan pada orang dewasa memang belum ditemukan. Diduga karena metabolisme pada bayi masih belum sempurna dan diet para bayi kan masih didominasi susu, jadi korbannya memang baru bayi-bayi. Jadi inget pola makannya bayi Asia kebanyakan yang selalu mengandalkan susu jika anaknya gak mau makan. Pokoknya susu adalah segalanya.<br><br>Menurut kesehatan Melamin masih bisa ditolerir tubuh jika kadarnya 1 miligram perkilogram susu (untuk bayi) atau 2,5 miligram/kg susu (untuk orang dewasa). Tapi apa yang terjadi pada Sanlu? ditemukan 6000 mg melamin/kg susu. Kegilaan apa yang memotivasi ini?. Khabarnya para peternak susu kecewa dengan sapinya yang sudah susah-susah didatangkan dari New Zeland tapi produk susunya masih kurang memuaskan. Mungkin mereka sudah merasa mengeluarkan modal besar untuk mendatangi sapi-sapi itu. Jadi ketika mereka tahu ada taktik untuk mengencerkan susu tanpa diketahui orang lain maka mereka coba. Yang penting mereka bisa dapet uang lebih banyak (ini redaksinya Shanghai Dayly).<br><br>Aku jadi teringat dengan kisah percobaan pengenceran susu di jaman Khalifah Umar Bin Khatab, tapi berkat kejujuran dari sang putri peternak susu akhirnya sang ibu tak jadi mengencerkan susunya. Betapa mulya si gadis itu sehingga tak segan-segan Umar mengambilnya menjadi menantu. Karena ternyata bencana melamin ini telah menjalar kemana-mana. Bukan hanya Sanlu, tapi juga Yili (yang kami konsumsi), bahkan hingga Nestle. Akhirnya mungkin semua produk lokal susu China tercemar. Karena pabrik-pabrik itu memang mengandalkan beli susunya ke koperasi susu gak langsung ke peternak. Dan tentu saja disini dicampur semua susu dari para petani. Susu yang bagus pun jadi tercemar. <br><br>Hampir semua produk makanan ringan ada kandungan susunya. Bahkan produsen-produsen makanan yang terkenal macam NEstle, Kraft (Dengan Oreonya), Coklat-coklat (semacam Dove, m&m) juga pake susu lokal. PAdahal kami selama ini begitu percaya dan tenang-tenang saja mengkonsumsi cemilan-cemilannya yang enak-enak itu. Roti-roti juga pasti terbuat dari susu. Dan susu mana lagi yang dipake oleh bakery-bakery itu. Mau susu impor? muahallnya maakk...terus menteganya apa juga mentega impor?. PAdahal roti-roti sekelas bakery Franco Papa(katanya di atas breath talk kelasnya) yang biasa kami beli (karena deket) kami pikir tentu juga pake bahan-bahan lokal.<br><br>Akhirnya untuk susu, yoghurt, keju, mentega, dll kami usahakan impor. Susu kami pilih yang dari New Zeland (merknya Anchor tapi kok diimpornya oleh Indonesia yak), jadi tulisannya campuran Indonesia-Inggris. Tapi ada temen orang jerman bahkan juga gak percaya susu New Zeland dia beralih ke yang Prancis (harganya memang paling tinggi). <br><br>Terus untung saja sumber kalsium gak hanya di susu tapi juga di sayuran hijau kayak Brocoli atau Bak coy. Yah sudah,mungkin ini yang dibanyakin juga. Brocoli anak-anak kebetulan suka, tapi bak coy klo Adna ogah-ogahan. Terus untuk cemilan atau roti tawar ini masih sulit jika seratus persen ditinggalkan. Anak-anak sih cereal untuk sarapan tapi kita lebih suka roti tawar. TErus cockies-cockies anak-anak doyan, nah kalau ini mesti ibunya yang bikin sendiri..tuing...tuing.....?! jreng...!<br><br> <br><br> <br><br><br><br> New Email addresses available on Yahoo!<br>Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. <br>Hurry before someone else does!<br>http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/<br><br><div></div>Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9389959.post-29521027349160349812008-10-09T13:24:00.000+02:002013-01-02T02:29:04.684+01:00Lebaran di Hongkong<center><a href='http://adnafathani.multiply.com/photos/album/30/Lebaran-di-Hongkong'><img src=http://multiply.com/mu/adnafathani/image/9/photos/30/600x600/1/Picture-150.jpg?et=uJWB74409pBemtTOIhXpSg&nmid=119336975 border='0' width='100%'></a></center><br><br><br><br><br><br><br> Adna & Adamhttp://www.blogger.com/profile/02174457778360255414noreply@blogger.com23