Friday, November 21, 2008

Di Parent's Teacher Conference

Apa sih Parent's Teacher Conference (PTC)? Itu hanya istilah di sekolah Adna yaitu pertemuan guru dan orangtua murid membicarakan keadaan si murid dengan lebih personal dan intensif. Setiap orangtua diberi kesempatan 15 menit untuk bicara empat mata dengan sang guru.

Jadwal sudah dibuat lewat internet dan aku memilih 2 guru untuk bicara. Yaitu guru kelasnya Adna (Fr.Koenig) dan guru bahasa Inggrisnya (Mr.Menge). Fr.Koenig menceritakan apa yang sudah Adna pelajari di kelas dan beliau cukup senang karena Adna termasuk anak yang rajin. Rajin disini katanya Adna cukup antusias dengan tugas-tugas yang diberikan dan tanpa disuruh dia langsung mengerjakannya. Meski tergolong anak yang anteng tapi dia akan aktif memberikan pendapat manakala semua ide yang diberikan oleh sang guru sudah dimengertinya. Adna juga sudah baik dalam membaca dan menulis. Gurunya cukup heran ketika si Adna sudah bisa menulis "Schokolade" dengan ejaan yang benar. Untuk matematika Adna juga sudah mulai tahu tambah-tambahan sampai 20. Secara garis besar Adna alhamdulillah gak punya masalah dengan pelajaran hanya terkadang Adna kurang cepat-cepat ketika melakukan sesuatu. Misal dalam hal sikat gigi, atau beres-beres perlengkapan sekolahnya. Tapi kata
Fr.Koenig mungkin memang sudah kepribadiannya begitu.

Bertemu dengan Mr.Menge di kesempatan berikutnya juga cukup berkesan. Mr.Menge adalah guru paling senior, usianya mungkin sudah memasuki masa pensiun. Tapi beliau kelihatan enjoy mengajar anak-anak kelas satu. Melihatnya kita seolah melihat kakek atau ayah kita. Beliau seperti halnya Fr.Koenig juga sangat ramah dan wisdom. Beliau senang dengan Adna yang katanya anak yang manis dan pintar (mungkin dia ngomong hal ini ke semua orangtua). Dia bilang bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan tentang perkembangan bahasa Inggrisnya Adna. Yang anda berikan untuk anak anda cukup kasih sayang dan cinta, biarkan dia berkembang menjadi dirinya sendiri. Karena banyak orangtua yang memaksakan anaknya seperti gambaran sosok yang mereka inginkan. Mr.Menge bilang "Please don't do that..!". Mr.Menge bercerita gimana Adna di kelas ketika dia sedang mengajarkan bahasa Inggris. Adna anteng, tapi dia bisa mengikuti humor-humor saya. She is also deepthinker, jika Mr.Menge punya
pertanyaan dan kelas menjadi hening dia menghampiri Adna dan " I got the answer...(katanya sambil tersenyum).

Yah hari itu kami sebagai orangtua merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga tentang anak kami. Bertemu dengan guru bagaikan bertemu dengan oase yang begitu sejuk. Di tangannyalah kita titipkan pendidikan formal anak-anak kami dan betapa membahagiakan jika mereka juga peduli dengan pembentukan karakter anak-anak kita untuk menjadi manusia yang utuh.

Kata-kata Mr.Menge masih terngiang-ngiang di telinga untuk memberikan kasih sayang dan cinta bukan ambisi. Mungkin sebagai orangtua merasa cemas jika sang anak kurang dibandingkan dengan anak lain. Apalagi di lingkungan yang mengedepankan sisi competisi dibandingkan sisi esensi. Atau seringkali dihinggapi kecemasan gimana masadepan anak kita. Anak adalah sesuatu yang hidup dan secara alamiah dikaruniakan Tuhan untuk survive. Dan dia sendiri akan mengerti bagaimana cara untuk survive. Betapa sebagai orangtua kitapun masih harus banyak belajar.





Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

7 comments:

hitrifirdaus - said...

adna hebat.................setuju ama mr. menge

teh rani said...

kata-kata yang bijak!.
Tambah besar, Adna pasti tambah hebat. Selamat ya...

echa jatmiko said...

Hebat Adna!.Siapa dulu dong ortunya:-)

wahyu b said...

pengen jadi guru yg hebat juga..pasti masalah jam terbang & pengalaman ya

Tresna Wulan said...

yap!

W Palwono said...

sayangnya disaudi seperti ini tidak ada....hiks!!

Adna Adam said...

Hitri...mereka gak tahu aja klo anak-anak Indo mah udah melesat di atas adna semua