Thursday, August 25, 2005

Rumah baru

Aduh rasanya kangen banget setelah satu bulan lebih vakum dari per-blog-an. Ternyata pindahan itu memang tak semudah yang dibayangkan. Tadinya diperkirakan karena pindahannya cuma deket maka tak begitu repot. Kenyatannya hehheh sama saja kali yah jauh apa deket. Hampir sebulan akses internet kita vakum alasannya karena banyak antrian sehingga kita mesti sabar menunggu sambungan DSL. Kalau dial up kok jadi males banget.

ini dia apartemen baru kita di Schlierseestrasse 83, 81539 muenchen.
Image hosted Photobucket.com

Tumpukan karton-karton yang berjejer di dalam rumah letaknya pun tak beraturan. Sehingga pertamakali yang dilakukan adalah menggeser karton-karton itu ke tepi sekedar untuk lewat. Karena untuk langsung membereskan isinya tenaga ini sudah tak kuat lagi. Keesokannya kami mulai mencicil membangun rak buku kemudian lemari pakaian dan meja makan. Barulah satu persatu isi kardus dikeluarkan dan ditata kembali. Wah rasanya kepala mau pecah juga melihat barang-barang kecil-kecil tumpah ruah. Tak kehilangan akal,akhirnya mama mengambil kardus kosong dan mulailah barang-barang kecil yang mungkin memang sementara ini tak terpakai dimasukkan lagi dan ditaruh dulu di gudang. Begitu juga baju-baju yang belum dipakai sekarang masuk kardus dan diletakkan di rak gudang.Baju-baju lama juga disumbangkan ke kontainer tekstil.Maklum sekarang lemari pakaiannya tidak sebesar rumah dulu. Jadi pakaian yang masuk pun mesti antri. Untung mama libur juga jadi tiap hari ada saja kardus yang dibereskan. Lama-lama beres juga. Kamar utama sementara ini tak ada ranjangnya rasanya memang lebih luas dan lebih leluasa membuka pintu balkon. Berhubung peraturan di apartemen ini tidak mengijinkan kinderwagen diparkir di gang atau di depan pintu maka para tamu yang membawa kinderwagen dengan sangat menyesal harus rela menggotong kinderwagennya melewati kamar tidur utama guna menaruh kinderwagen itu di balkon. Sekarang Adna punya kamar sendiri, meski belum ada ranjangnya tapi adna suka sekali bermain disana. Terutama bermain dapur-dapurannya. Adna malah tiap hari selalu ngajakin mama main jual-jualan makanan. Adna dan mama bergantian jadi penujal atau pembeli. Adna tidak peduli meski mama sudah tampak bosen banget. Pokoknya mama harus tetap bermain sama Adna jadi pelanggan setia pembeli pommes dan cola yang adna bikin. hehehe padahal dapur-dapurannya adna mirip gerobak abang-abang tukang bakso. tapi kalao mama biang mau jualan bakso Adna bingung, kok jualan bakso. hihihi maklum si Adna belum pernah jajan bakso yang pake gerobak sih.

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Eh iya sekarang tepat di bawah apartemen kami ada spielplatz-nya. Jadi Adna gak usah jauh-jauh kalau mau main perosotan atau bermain pasir. Untungnya Adna gak setiap hari ngotot ingin main disana.

Image hosted by Photobucket.com

Oiya kami seekeluarga tak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan Pak Ega Rudi Graha yang dengan sukarela meluangkan waktunya untuk menyetir mobil pengangkut barang-barang kami. Dan tak kalah berjasanya Pak Saad, Pak Dian Nugraha, Pak Haryanto, Om Prio, Om Cahyo, Om Ahya, Om Edo, Pak Wahyu, Om Matiin, Om Aji, dan mungkin semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu atas dukungannya dalam membantu pindahan kami.

No comments: