Saturday, July 01, 2006

Tor...Tor....Deutschland..!!!

Selama kurang lebih hampir tiga minggu berlangsung sudah Piala Dunia (Welt Master) di Jerman. Wah, rasanya senang juga bisa menyaksikan atmospher Piala Dunia secara langsung. Padahal menjelang detik-detik pembukaan Piala Dunia tanggal 9 Juni kemaren, masyarakat Jerman terkesan masih kalem-kalem saja. Malah lebih heboh penyambutan Piala Dunia di Indonesia. Misal di SCTV selalu ada logo Piala Dunia di kanan atas layar kaca, bahkan selalu ada setiap harinya informasi berapa hari lagi menjelang PD. SEdangkan di sini hal seperti itu tidak ada. Atmospher PD juga hanya ditemukan di toko-toko yang menjual berbagai souvenir bola. Bahkan gantungan kunci maupun boneka mascot PD, Goleo, tak tampak dipakai oleh kaum remaja di sini.

Bahkan ketika hari-H pembukaan dan melihat berita bahwa di Jakarta terjadi kemacetan gara-gara pawai PD membuat kita di sini betul-betul iri sekaligus pesimis dengan kemeriahan PD di Jerman. KArena pembukaan PD di sini hanya meriah di Fan Park Olympia Park dan tentu saja stadion Allianz Arena tempat berlangsungnya pembukaan sekaligus pertandingan perdana Jerman-Costa Rica. Tidak ada arak-arakan seperti di JAkarta, apalagi sampai bikin macet.


Pembukaan Piala Dunia di Fan Park Olympia Park


Karena penasaran dengan atmospher PD di negara tuan rumah, Mama, Ayah dan Adna bela-belain pergi ke Fan Park di Olympia Park. Karena Olympia Park letaknya lebih dekat daripada harus mendatangi Allianz Arena. Bahkan kalau ada pertandingan Jerman selalu ada kereta bawah tanah ekstra yang berjalan dari stasiun rumah kami langsung ke Olympia Park. Kami semua sudah memakai kaos PD semua, tapi sayangnya warnanya gak seragam. Mama warna merah, Adna putih, dan Ayah biru. Kami berangkat dari rumah sekitar 2 jam sebelum acara dimulai.

Kereta yang kami tumpangi tak begitu berdesakan, mengherankan karena bukankah ini langsung ke Olympia Park. Kira-kira hanya bebrapa orang fans Jerman aja yang masuk kereta kami. Ternyata ketika berhenti di suatu stasiun persimpangan, kereta kita berhenti dan kereta lain yang memang jurusan ke arah Olympia Park sudah penuh berdesak-desakan para fans. Dan kereta itulah yang didahulukan daripada kereta kami. Hingga 3 kali keberangkatan kereta mereka, barulah kereta kami.

Photobucket - Video and Image Hosting

Sampai Olympia Park orang juga sudah banyak, namun semuanya masih terkendali tak ada dorong-dorongan apalagi waktu berjalan ke arah lift semuanya tetap tertib. Kami langsung menuju ke lokasi Fan Park yang disitu ada layar raksasa. Ternyata sesampainya di sana orang sudah penuh sekali bahkan kami gak melihat sama sekali si layar raksasa itu. Rupanya layar itu letaknya agak ke bawah dan bagi para penonton ada semacam sengkedan-sengkedan atau tempat duduk berundak. Kapasitasnya sekitar 20 ribu orang. Menurut info dari teman kami sesama orang Indonesia masih ada pintu lain untuk menuju ke arah sana. pintu alternatif ini melingkar dan jauh sekali. Padahal saat itu pukul 16.00 sedang terik-teriknya. Kita semua betul-betul kecapekan, apalagi Adna ikutan jalan karena tidak membawa Kinderwagen. Walhasil kadang Ayah harus menggendong Adna di pundak.

Photobucket - Video and Image Hosting


Sesampai di pintu alternatif ternyata sudah di barikade dan untuk lewat harus menjalani antrean yang panjang. Orang-orangnya mana gede-gede lagi, terus kita ngeliat ada anak-anak remaja tanggung keluar lagi sambil bilang ," Ah...Gar nicht viel spass...!", artinya kira-kira begini wah kok gak ada enak-enaknya sih!. Ya udah kita jadi mundur teratur aja deh. Dan akhirnya kita memang cukup puas dengan berjalan-jalan di taman-taman Olympia Park sambil menyaksikan dari jauh 20 ribu orang berteriak-teriak dan menyanyi. Karena penasaran dengan pertandingannya akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja. Pas pulang alangkah terkejutnya kita karena polisi dan tentara sudah semakin banyak, dan barikade-barikade pertahanan sudah dipasang makin mendekati stasiun Olympia Park. Keluarga Jatmiko malah katanya kena barikade di awal jadi sama sekali gak bisa masuk lokasi Olympia Park.


Jerman lautan bendera

Photobucket - Video and Image Hosting


Kesebelasan Jerman yang dulu dikenal seperti diesel artinya panasnya lama, ternyata memang seperti itulah gambaran masyarakatnya. Baru setelah pertandingan demi pertandingan Jerman menang, orang-orang mulai bergairah mengikuti jalannya PD. Bahkan Jerman seolah-olah menjadi lautan bendera Hitam-Merah-Kuning. Katanya ini fenomena terbaru. Di balkon-balkon rumah dan mobil-mobil pribadi terpasang bendera jerman. Model jerman,Claudia Schiffer tadinya sempat mengkritik bangsanya yang sungkan untuk menunjukkan nasionalismenya, tidak seperti orang-orang Inggris yang sejak awal sudah bergairah sekali mendukung jagonya dengan dukungan bendera di mana-mana.

Tapi kabarnya orang Jerman masih trauma dengan masa-masa kelam Nazi. Anak-anak SMA sudah ditanamkan perasaan 'berdosa' tentang sejarah bangsa mereka sendiri. Sehingga ada perasaan malu untuk terbuka masalah 'nasionalisme' maupun 'patriotisme'. Mereka takut orang-orang seluruh dunia akan mengecap mereka nostalgi 'Nazi'. KArena jaman NAzi dikenal dengan gerakan Ultra Nasionalisme. Namun media Jerman giat mengkampanyekan bahwa nasionalisme sekarang berbeda dengan dahulu. Frans Beckenbauer yg diwawancara oleh koran Bild menyatakan , "Ich bin patriot, aber kein idiot..!" (Saya seorang patriot tapi bukan idiot). Maklum gerakan neo Nazi sekarang ini memang boleh dibilang Patriot yang Idiot. Udah gayanya gak enak dilihat, kepala plontos, sepatu boot tinggi dengan tali sepatu berlainan kanan dan kiri, terus suka bikin gara-gara dan benci sama orang asing.

Maka dari itu sepertinya ini timing yang tepat bagi orang Jerman untuk merubah citra diri bangsanya. Kemenangan demi kemenangan bukan lagi sekedar gengsi tapi peringatan untuk memperbaiki diri agaknya....Dan si Adna pun dengan riangnya berjoget-joget sambil bernyanyi..Deutschland gewinn..! Deutschland gewinn..!...hehehe Mama dan ayah hanya bisa tersenyum-senyum. Rupanya demam piala dunia sampai juga ke anak TK. Sekali lagi Tor...tor...Deutschland ..! (gol...gol..buat Jerman)

No comments: