Sunday, June 12, 2005

Liburan Camping

Dari iseng-iseng ingin mencoba liburan dengan suasana baru akhirnya bersama keluarga Jatmiko kami kembali melakukan liburan bersama dari tanggal 3-6 Juni yang lalu. Kali ini memang lain karena ada embel-embel camping. Jika di kepala kita berputar-putar bayangan jika camping berarti harus bawa tenda, sleeping bag, kompor parafin, alat masak kecil-kecil, jerigen minum, alas tenda, pathok-pathok yang berat-berat itu pasti rasanya jadi mundur teratur. Belum lagi bingung bagaimana memperoleh air baik untuk minum, masak maupun cuci piring. Apakah mesti jalan dahulu ke sumber air. Atau bagaimana jika kita hendak buang air. Betapa repotnya, apalagi dengan membawa anak-anak kecil dan terpaan udara dingin Jerman di waktu malam yang tetap menggigit meski di waktu summer sekalipun. Nah adakah cara lain camping yang nyaman tanpa repot?

Di kawasan Eropa dengan pemandangan alam yang cantik selalu menggoda untuk dieskplorasi. Baik itu dengan hiking atau sekedar bersepeda. Namun bagi para penikmat alam sejati mungkin tak habis waktu sehari untuk mengeksplorasi alam. Atau bagi para karyawan di kantor yang rindu suasana rileks alam atau juga para musafir yang singgah di suatu kota untuk bermalam dengan ongkos yang jauh lebih irit dari kamar penginapan termurah sekalipun maka dibangunlah kawasan perkemahan. Areal seluas 70-an hektar itu dihiasi dengan tenda-tenda beraneka ukuran dan beraneka pula bentuknya. Selain itu beraneka pula karavan-karavan yang cantik-cantik. Ada beberapa karavan yang dibiarkan teronggok di sana secara permanen ada juga yang ditarik oleh mobil. Areal ini dilengkapi dengan fasilitas air bersih yang siap diminum dan juga kamar mandi, ruangan untuk mencuci baju baik yang pakai tangan maupun pakai mesin berikut pengeringnya juga kolam renang. Kawasan yang kami kunjungi kebetulan juga dibuat ramah dengan anak-anak sehingga disediakan taman bermain dan juga hewan-hewan ternak peliharaan seperti bebek, ayam, kelinci, kambing, dan ikan di kolam. Anak-anak kota yang hanya mengenal peternakan di buku-buku cerita dapat mengamati langsung. Malah terkadang mereka dilibatkan dalam pemberian makanannya.

Kami memakai jasa eurocamp untuk menikmati liburan camping ini. Caravan Eurocamp terlihat permanen dan memiliki fasilitas bak sebuah rumah kecil. Semula kami ingin memesan tenda namun berhubung sudah fullbook jadi terpaksa kami ambil tipe caravan. Namun memang lebih nyaman untuk anak-anak, karena lebih terlindung dari terpaan udara dingin apalagi dilengkapi dengan pemanas ruangan. Begitu masuk ke dalam caravan kami sempat terpana. Dan kemudian tertawa geli karena sebetulnya ini bukanlah benar-benar camping melainkan pindah tidur saja. Bagaimana tidak, semuanya sudah tersedia. Dua kamar yang dilengkapi dengan bed besar dan kecil-kecil dengan kasur empuk, bantal , dan selimut-selimut. Belum lagi kitchen set dengan kompor sekaligus oven dan grillen tinggal dipakai. Kulkas juga tersedia. Tempat cuci piring dan kamar mandi juga sudah ada. Semuanya kelihatan bersih, rapi dan kompak.




Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com


Tanggal 3 Juni
Adna dan Masha senang sekali karena bisa bermain sepuasnya di tempat tidur bertingkat. Mereka naik turun tempat tidur. Hari pertama karena tiba menjelang petang, namun udara panas hari itu (sekitar 30 derajat) membuat kolam renang dengan airnya yang biru sangat menggoda. Adna, Masha, Rangga, dan para ibu segera ke sana. Sedangkan para ayah bermain badminton. Waktu makan malam kami nikmati dengan makan bihun goreng dan ayam goreng. Para ibu sudah menyusun menu selama libur dan berbagi tugas untuk memasak di rumah. Sehingga di tempat liburan kami tak perlu repot untuk memasak melainkan tinggal menghangatkan saja. Namun sesekali kami masak juga semisal masak Indomie, telur rebus, atau menggoreng chicken nugget. Sedangkan untuk nasi kami membawa rice-cooker.

Sayangnya cuaca kurang bersahabat bagi kami untuk lebih menikmati liburan dengan nyaman. Hari pertama memang terik, namun selanjutnya langit senantiasa dihiasi awan keabuan yang setiap saat dapat menjatuhkan titik-titik hujan. Malam pertama bahkan dihiasi dengan hujan deras dan petir. Kami jadi ngeri membayangkan nasib jika saat itu kami berada di tenda. Anak-anak pasti tidak bisa tidur.




Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com


Tanggal 4 Juni
Hari ini karena hujan masih tak henti-hentinya turun, kami berdiam diri di tempat. Untung saja cuaca sedikit berbaik hati memberikan slot waktu sedikit bagi kami untuk ber-grillen atau berbabacue-ria. Saat hujan tak lagi turun cepat-cepat kami memasang kuda-kuda untuk membakar arang. Kami sengaja membawa alat grillen praktis sekali pakai yang sudah dilengkapi dengan arang dan jeruji-jeruji besi tempat daging-daging itu dibakar. Dengan bumbu instan siaplah kotelet kambing, fillet ayam dan sosis dibakar. Hmm..hmmm enak, meski tak dilengkapi dengan sambal terasi tapi rasanya sudah cukup nikmat. Anak-anak lebih suka makan sosis bakar. Untung saja begitu seluruh daging selesai dibakar, hujan yang tadi permisi lewat sekarang datang lagi.




Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com


Tanggal 5 Juni
Anak-anak rupanya bosan seharian kemarin di rumah. Untung meski langit tidak maksimum terangnya dan angin dingin membelai-belai hujan mulai berkurang dan akhirnya berhenti. Langsung kami memutuskan untuk membawa anak-anak ke tempat bermain anak-anak Ravensburgerland (cerita lengkapnya yang akan datang aja yah, hehhehehe) yang tidak jauh dari lokasi kami menginap. Sekitar 30 menit dengan mengemudi mobil. Wah anak-anak senang sekali seharian bermain di sana. Hingga ketika pulang mereka segera bisa tidur. Hanya Adna yang tidurnya sedikit terlambat. Kami para orang tua segera mengemasi barang-barang karena pagi hari besok harus segera meninggalkan tempat. Maklum mobil sewaan kami harus dikembalikan pukul 9. Ruang Caravan juga harus dibersihkan sebelum kami pergi begitu pesan petugas Eurocamp.

Tanggal 6 Juni
Akhirnya kami harus mengakhiri liburan yang paling berkesan ini. Meskipun tampak bukan seperti camping yang sesungguhnya tapi paling tidak terobati juga kerinduan tidur di dekat alam terbuka. Sayang sekali hutan cemara di sebelah kami belum sempat terjamah. Oke moga-moga di lain kesempatan bisa melakukan lagi. Namun agaknya mesti diperhitungkan waktunya. Memang saat summer biasanya sudah fullbook meski harganya juga sudah naik. Tapi mungkin itulah harga lebih yang harus dibayar untuk kenyamanan yang lebih pula.

2 comments:

Anonymous said...

wah asyik ya..jadi pengen coba. Kayaknya buat anak2 ideal. nah Adna, kapan camping sama mas widi?
-bintari-

Anonymous said...

aduh adna bikin tante pengen aja.. :))
penasaran pengen nyobain itu caravan.

seneng banget ya adna ya disana??
hayo kapan ke sini. adna jadi pindah?kemana nih?deket sini deh.. ;)

-ari-