Sunday, February 27, 2005

Schlittenfahren

Musim salju belum berhenti. Adna sudah beberapa kali bilang ingin main schlittenfahren (meluncur di atas salju). Tahun lalu kami bermain seluncuran juga dengan kereta salju milik tetangga kami. Kereta salju itu milik anaknya yang sekarang usianya sudah sama dengan mama. Jadi sekitar 28 tahun. Tapi kondisinya masih benar-benar prima. Nah kebetulan beberapa waktu lalu saat mama mencarinya di keller (gudang bawah tanah) kereta itu tidak di tempat. Kasihan Adna kecewa belum bisa main seluncur. Mama pikir mungkin kereta itu sedang dipakai seseorang dan belum dikembalikan lagi. Tadinya mama berencana membelikan kereta salju. Sampai kemaren jumat saat ayah pergi ke gudang, Alhamdulillah kereta itu sudah kembali lagi. Kita bisa seluncur deh.

Sabtu kami pergi ke Scheidplatz dekat Olympiapark yang daerahnya bergunung-gunung dan sangat ideal untuk bermain-main seluncur. Sampai sana sudah banyak orang yang bermain-main. Pertamakali Adna bermain dengan Mama kemudian bersama Ayah. Wuih deg-degan juga karena gunungnya tinggi dan kereta itu meluncur cepat. Takut sekali kalau menabrak orang lain. Tapi kami hanya bermain satu jam saja, karena udara yang dingin tidak bisa membuat kami tinggal lebih lama di tempat terbuka.



Hari minggu ini, hujan salju kembali tercurah diikuti dengan angin kencang. Om prio dan Tante Ninuk mengundang kami makan. Ada acara perpisahan Om Hari, teman om dan tante saat kuliah di UI, yang akan pindah ke Stutgart. Om Hari juga seringkali ke rumah kami. Namun mengingat hujan salju yang mengakibatkan jalan-jalan setapak terselimuti salju maka mama dan ayah memutuskan untuk memakai kereta salju saja untuk pergi dari rumah ke halte bis. Karena dengan kinderwagen pasti akan sulit sekali menyusuri jalan bersalju tebal. Wah enak juga berseluncur di jalan.

1 comment:

niezagraha said...

Sayang, saljunya dah menipis, kapan2 main bareng Azizia dan Khalisha ya Adna....
Asyik kan main schlitten....